REPUBLIKA.CO.ID, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menetapkan dua nama untuk menggantikan Alfred Riedl membesut skuat Garuda. Dalam Kongres Tahunan PSSI di Bandung pekan lalu, diputuskan dua nama pelatih yakni Luis Fernandez dan Luis Milla Aspas menjadi kandidat terkuat. Belakangan PSSI memutuskan untuk memilih Luis Milla dengan tawaran kontrak dua tahun melatih skuat Garuda.
Luis Milla diproyeksikan untuk melatih timnas Indonesia yang akan berlaga pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Pemilihan Milla pun bisa dibilang lebih pas karena pelatih asal SPanyol itu kenyang pengalaman melatih skuat yang berisikan pemain-pemain muda.
Sejak 2008 hingga 2012, Luis Milla menjalani sebagai arsitek timnas Spanyol untuk usia muda. Mulai dari U-19, U-20, U-21, dan U-23 berhasil ia tukangi dan membuatnya terbiasa melatih timnas muda. Hal itu tentunya sesuai dengan proyeksi terdekat PSSI untuk skuat Garuda yang akan fokus mengikuti turnamen SEA Games 2017 dan Asian Games tahun depan.
Luis Milla yang sudah terbiasa melatih usia muda juga didukung dengan pengalamanya yang pernah melatih tim Asia. Setelah kebersamaanya dengan pemain muda timnas Spanyol, Luis Milla juga sempat mencicipi melatih klub Uni Emirat Arab, Al Jazira sejak 2013.
Meskipun tidak dalam waktu yang lama bersama Al Jazira, saat itu banyak penggemar Al Jazira yang menggantungkan harapan kepadanya. Seperti dilansir dari Sport360, Milla diharapkan bisa membawa kseuksesan yang sama pada tim barunya itu setelah sebelumnya membuat timnas muda Spanyol bersinar.
Semenjak menangani tim Asia itu, Milla masih menerapkan formasi andalan untuk melatih timnas Al Jazira. Fomasi klasik yang menjadi andalan Milla yaitu 4-2-3-1 dan ia terapkan saat bersama Al Jazira.
Milla menggunakan formasi tersebut dengan mengandalkan poros ganda dari gelandang tengah untuk melindungi pertahanan. Sementara dia selalu menggunakan posisi empat itu untuk mengatasi secara maksimal dalam menghadapi serangan lawan.
Kesempatan Milla berada di skuat Al Jazira bukan tanpa pertimbangan yang matang. Reputasinya yang bagus sebagai spesialis timnas muda, berhasil membawa tim U-19 Spanyol masuk final Piala Eropa 2010 dan membawa tim U-21 juara pada 2011. Beberapa torehan tersebut yang membuat Milla dipercaya menukangi Al Jazira pada 2013.
Tak hanya torehan prestasi tersebut, selama Milla membesut tim U-21, dia juga berhasil melahirkan pemain-pemain baik. Nama-nama gemilang muncul seperti Juan Mata, Javi Martinez, Thiago Alcantara, dan David De Gea saat Milla melatih timnas U-21 Spanyol.
Dengan beberapa prestasi tersebut, apa yang sudah dihasilkannya tentu dibutuhkan untuk timnas Indonesia. Terbiasa dengan pemain muda penting untuk proyeksi terdekat PSSI bagi timnas Indonesia. Pada hari ini, Milla dikabarkan tiba di Indonesia untuk mempresentasikan programnya kepada PSSI. Kita tunggu kiprah Milla bersama Skuat Garuda.