Sabtu 28 Jan 2017 22:50 WIB

Suramnya Masa Depan Ivanovic di Bawah Rezim Conte

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Andri Saubani
Branislav Ivanovic
Foto: AP/Alastair Grant
Branislav Ivanovic

REPUBLIKA.CO.ID, Branislav Ivanovic tentu masih merekam jelas memori pada 15 Januari 2008. Ketika itu, Ivanovic resmi hengkang dari klub lamanya, Lokomotiv Moscow menuju Chelsea. Maharnya ketika itu mencapai 9,7 juta poundsterling atau setara 13 juta euro, nominal transfer terbesar di Rusia ketika itu.

Kepindahan pemain asal Serbia ini pada mulanya tak berujung manis. Sebab, Ivanovic gagal menjadi pilihan utama Chelsea di bawah asuhan Avram Grant. Penyebabnya adalah Liga Primer Rusia pungkas beberapa bulan sebelum transfer dieksekusi.

Imbasnya, kondisi Ivanovic jauh dari bugar. Ia pun gagal menghadirkan kesan positif pada saat latihan. Pada pengujung musim tersebut, tercatat bertinggi 185 cm ini hanya tampil dalam dua laga tim cadangan.

Melihat situasi tersebut, memasuki musim 2008/2009, Ivanovic diisukan hengkang. Klub-klub papan atas semisal Juventus dan AC Milan getol memburunya. Namun, dia memilih bertahan lantaran keberadaan legenda Ukraina di Stamford Bridge, Andriy Shevchenko.

Keputusan itu tepat. Pada musim-musim berikutnya, Ivanovic selalu menjadi pilihan utama di lini belakang, siapa pun pelatihnya. Mulai dari Carlo Ancelotti hingga Jose Mourinho.

Deretan titel pun dipersembahkan, seperti Liga Primer (2009/2010, 2014/2015), Piala FA (2008/2009, 2009/2010, dan 2011/2012), dan Liga Champions (2011/2012). Namun, semua itu tinggal kenangan. Memasuki musim ini, situasi yang dihadapi pemain 32 tahun tersebut teramat pelik.

Semua berawal dari permainan buruknya saat Chelsea menghadapi Arsenal, akhir September lalu. Kekalahan the Blues membuat Antonio Conte, sang pelatih, merombak total formasi Chelsea yang kerap menggunakan empat bek menjadi tiga bek. Pola 3-4-3 jadi andalan.

Dampaknya, Ivanovic tersingkir. Sebab, Conte lebih menyukai Gary Cahill untuk mengisi pos bek kanan serta Victor Moses di posisi wing back kanan. Sementara pos bek tengah yang biasanya diperankan Ivanovic di tim nasional Serbia, ditempati David Luiz.

Seperti dilansir The Guardian, Conte mengaku tidak dapat menggaransi masa depan pemain kelahiran Sremska Mitrovica ini di Stamford Bridge. Sementara kontrak Ivanovic hanya tersisa enam bulan lagi. Terbaru, meskipun dalam kondisi fit, nyatanya Conte tak akan memainkan Ivanovic melawan tim lemah Brentford dalam babak keempat Piala FA, Sabtu (28/1).

Meskipun demikian, Conte membantah jika dia sengaja menyingkirkan sang pemain. "Musim ini Ivanovic bermain bersama saya. Dia pernah berada di starting eleven. Ketika saya mengubah formasi menjadi tiga bek, tentu ada perubahan. Saya harus membuat keputusan karena saya hanya bisa memilih 11 pemain. Tapi, sampai sekarang, dia selalu dilibatkan di dalam skuat," kata mantan pelatih Juventus ini.

Terkait situasi ini, Conte menilai sudah seyogianya pewarta berbicara langsung dengan Ivanovic. Khususnya untuk mengetahui apakah sang pemain masih ingin bertahan dan membela Chelsea. "Menjawab pertanyaan untuk orang lain tentu bukan hal yang tepat," kata Conte.

Kesulitan yang melingkupi Ivanovic dicermati betul oleh klub-klub papan atas Eropa. Tidak terkecuali Zenit St Petersburg. Zenit, peserta Liga Primer Rusia, disebut-sebut ingin membawa kembali Ivanovic untuk berlaga di Negeri Beruang Merah.

Menarik untuk mengetahui ujung dari saga Ivanovic. Apalagi bursa transfer musim dingin Liga Primer Inggris hanya tersisa kurang dari sepekan. Apakah kapten timnas Serbia ini akan bertahan atau hengkang demi kelanjutan kariernya?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement