Ahad 29 Jan 2017 22:35 WIB

Barcelona Minta Teknologi Garis Gawang Seusai Ditahan Imbang

Pelatih Barcelona, Luis Enrique.
Foto: REUTERS/Albert Gea
Pelatih Barcelona, Luis Enrique.

REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLA -- Pelatih Barcelona Luis Enrique menyerukan kepada otoritas sepak bola Spanyol untuk memperkenalkan teknologi garis gawang setelah timnya meraih hasil imbang 1-1 lawan Real Betis dalam lanjutan la Liga, Ahad (29/1). Satu percobaan Barcelona melewati garis gawang, tapi wasit Alejandro Hernandes tak meniup peluit tanda gol pada laga di Stadion Benito Villamarin.

Aleix Vidal melepaskan tendangan yang berbelok arah setelah mengenai Cristiano Piccini. Bola tampak sudah jauh melewati garis gawang sebelum dihalau bek Aissi Mandi, tak berapa lama setelah Alex Alegria membawa Betis memimpin pada menit ke-75.

Mandi datang untuk menyelamatkan Betis lagi beberapa saat kemudian dari tendangan Vidal. Kubu Barcelona kembali melancarkan protes, tapi kali ini keputusan wasit Hernandes tepat.

Luis Suarez akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ketiga injury time. Namun Barcelona kehilangan kesempatan untuk sementara naik ke puncak klasemen dan memberikan tekanan pada saingan gelar Real Madrid dan Sevilla.

"Saya telah melihat foto tapi wasit butuh bantuan, apakah itu dengan teknologi dalam kasus-kasus seperti ini, entah itu berakhir menyakiti kami atau menguntungkan kami," kata Luis Enrique kepada wartawan dikutip Reuters.

Direktur Barcelona Javier Bordas juga menuntut bahwa Spanyol diikuti liga-liga Eropa lainnya dan olahraga lainnya dalam menggunakan teknologi.

"Kita harus menekannya bahwa kita harus memiliki teknologi dalam sepak bola sekarang. Ini ada di hampir setiap olahraga lainnya dan saya tidak tahu mengapa itu begitu lama," katanya kepada Bein Sports. 

"Itu adalah pertandingan yang sangat imbang dan apa pun bisa terjadi. Tetapi kenyataannya adalah kami mencetak dua kali dan mereka hanya dihitung satu."

Presiden La Liga Javier Tebas mengatakan dia mendukung penerapan teknologi garis gawang untuk Spanyol tetapi menyatakan pada Juni lalu bahwa saat ini terlalu mahal untuk diterapkan. Dibutuhkan biaya sekitar Rp 4,18 miliar untuk satu stadion agar bisa menerapkan teknologi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement