REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Inter Milan tersentuh dengan kisah Theo, pria muda berkulit hitam yang dianiaya polisi Paris di daerah pinggiran Aulnay-sous-bois. Pria 22 tahun itu dituduh terlibat dalam penjualan obat-obatan terlarang di dekat tepat tinggalnya dan mendapatkan perlakuan tak manusiawi pekan lalu.
Polisi merobek tas yang dikenakan Theo, menyemprot gas air mata ke wajahnya, dan puncaknya salah seorang polisi melakukan pelecehan seksual dengan memasukkan tongkat ke dalam dubur Theo. Alhasil, Theo harus dirawat di Rumah Sakit Robert Ballanger di Aulnay-sous-bois.
Insiden ini memantik protes dan demo warga yang turun ke jalan pada pekan ini untuk menuntut keadilan. Seorang polisi kemudian dituntut dengan tuduhan melakukan pemerkosaan dan tiga lainnya melakukan penyerangan di luar batas.
Theo mendapatkan kunjungan dari Presiden Prancis Francois Hollande pada Selasa (7/2). Saat dijenguk orang penting Prancis itu, ia terlihat mengenakan kaus Inter Milan. Manajemen Inter pun bergerak cepat menghubungi Theo untuk mengajaknya menyaksikan salah satu laga Nerazzurri di Giuseppe Meazza, kandang Inter.
"Kami mengontak Theo untuk mengatakan kepadanya saat dia sudah sembuh, dia akan menjadi tamu kami di San Siro di mana dia akan mengenakan jersey kami dengan senyuman," bunyi pernyataan Inter melalui akun Twitter resmi klub pada Rabu (8/2).
Gelandang Prancis Geoffrey Kondogbia yang juga berkulit hitam mengunggah foto Theo dengan tulisan "Keadilan untuk Theo", seperti dikutip dari l'Express.