REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Masa jabatan presiden UEFA pada masa yang akan datang akan dibatasi maksimal tiga periode dan total 12 tahun. Demikian keputusan badan sepak bola Eropa itu pada Kamis (9/2), setelah komite eksekutif mereka menyetujui agenda reformasi organisasi. Presiden-presiden UEFA pada masa lalu tidak memiliki batasan masa jabatan di mana mantan presiden Lennart Johansson pernah menjabat selama 17 tahun.
Presiden UEFA saat ini, Aleksander Ceferin, yang menggantikan Michel Platini pada September 2016, berjanji untuk mereformasi organisasi. UEFA mengatakan, bagian dari reformasi yang disetujui oleh komite eksekutif adalah, "Perkenalan batas masa jabatan presiden UEFA dan anggota Komite Eksekutif UEFA, dengan kemungkinan untuk mendudukinya selama maksimal tiga kali masa jabatan empat tahun."
Perubahan-perubahan lain mencakup memberikan dua posisi anggota Komite Eksekutif UEFA kepada perwakilan dari Asosiasi Klub Eropa (ECA). Kandidat-kandidat untuk pemilihan komite juga harus mengurus kantor aktif untuk asosiasi sepak bola nasional mereka. “Saya sangat senang bahwa komite eksekutif memberikan dukungan penuh terhadap reformasi-reformasi yang menurut saya esensial untuk memperkuat UEFA," kata Ceferin.