REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menggelar rapat anggota di Hotel Pullman, Sentral Park, Jakarta, Jumat (10/2). Acara ini dibuka oleh Menpora Imam Nahrawi didampingi oleh Ketua Umum KOI Erick Thohir.
Pembukaan rapat anggota KOI ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Menpora dan pemberian cindera mata oleh Ketua KOI. Seperti biasanya dalam momen penting, Menpora menyempatkan foto selfie bersama para petinggi KOI.
Turut hadir dalam acara tersebut Vice President Olympic Council Of Asia Rita Subowo, Waketum KOI Muddai Madang, Ketua KONI Tono Suratman, Kasatlak Prima Achmad Sutjipto, dan Dirut GBK Winarto.
Dalam laporannya, Erick menyampaikan bahwa rapat anggota kali ini untuk meminta masukan-masukan dari anggota KOI dalam hal perubahan AD/ART. Serta yang lebih penting adalah tentang persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018. Ini sesuai tema yang diusung dalam rapat kali ini, "Meningkatkan Konsolidasi Organisasi Untuk Menyukseskan Asian Games 2018".
"Tanpa cabang-cabang olahraga, KOI tidak dapat berdiri tegak. Demikian pula pemerintah selalu mendampingi, karena dengan peran serta bersama antara pemerintah, KOI, dan masyarakat olahraga ke depan olahraga Indonesia akan semakin maju," ucap Erick.
Ia menyatakan perubahan AD/ART merupakan tindakan yang perlu dilakukan agar kasus korupsi Asian Games 2018 tak terulang. Ia mengatakan fokus KOI saat ini memperbaiki. KOI akan membentuk sebuah tim agar pada 2018 dengan sistem AD/ART yang baru, manajemen KOI berjalan baik.
Menpora dalam sambutannya mengingatkan agar tidak ada terjadi kasus hukum yang menimpa KOI. Ia mengatakan siapa pun yang terlibat penyimpangan di KOI akan ditindak.
"Cukuplah sampai disini, situasi yang tidak baik bagi KOI akhiri sekarang, sudah saya sampaikan ke Ketua Umum KOI untuk memastikan agar siapa yang berbuat harus ditindak, ke depan administrasi dan hal-hal lain yang menyangkut penyelenggaraan Asian Games harus baik," kata Menpora.