REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pelatih Persita Tangerang, Bambang Nurdiansyah melakukan evaluasi terhadap para pemainnya. Persita telah beberapa kali menggelar latihan di Stadion Benteng untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama yang rencananya digelar awal Maret 2017.
"Pemain jangan hanya mengandalkan fisik dan taktik semata, tapi mengunakan otak dan mampu membaca situasi di lapangan," kata Bambang di Tangerang, Jumat (17/2).
Bambang mengatakan dari hasil evaluasi kompetisi 2016 dan menghadapi Divisi Utama 2017, pemain kebanyakan tidak mampu membaca situasi.Dia mengatakan pemain kurang hemat menyangkut tenaga sehingga kadang terkuras pada perebutan bola jauh di belakang gawang yang dianggap tidak produktif.
Demikian pula pemain harus taktis dalam pergerakan menghadapi lawan, maka kadang cepat lemas padahal pertandingan masih berlangsung pada babak pertama.
"Ini merupakan catatan penting kepada pemain dan harus diingat supaya pada Divisi Utama 2017 tidak boleh terulang," katanya.
Menurut dia, bila pemain tidak mampu membaca situasi, maka lawan dengan mudah mencetak gol dan mempermainkan bola pada saat kondisi genting.
Manajer Persita, Ari Wibawa mengatakan manajemen masih mengunakan pemain lama untuk memperkuat tim menghadapi kompetisi Divisi Utama 2017 setelah mendapatkan arahan dari pembina Ahmed Zaki Iskandar.
Namun ada sebanyak 12 pemain yang masih tetap dipertahankan. Mereka berusia sekitar 24 tahun. Sedangkan pemain lama yang dipertahankan merupakan hasil penilaian manajemen terhadap kinerja mereka yang masih dapat diandalkan.
Ari mengatakan 12 pemain yang dipertahankan itu dari hasil koordinasi dengan pelatih kepala Bambang Nurdiansyah dan pelatih kiper Mukti Ali Raja. Sebelumnya, Persita mempersiapkan waktu selama dua bulan menjelang kompetisi sehingga pemain lama yang dipertahankan akan bergabung dengan pemain baru tanpa seleksi dari pelatih.
Dalam penjelasan PSSI sebelumnya, tim hanya diperkenankan mengikutsertakan lima pemain usia di atas 25 tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
