Indra Sjafri Kritik Buruknya Lapangan Tempat Seleksi Timnas U-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelatih tim nasional sepak bola U-19 Indra Sjafri, mengkritik lapangan yang digunakan Asosiasi Provinsi (Asprov) DKI Jakarta untuk menggelar seleksi timnas U-19. Sebanyak 30 anak berusia di bawah 18 tahun yang mengikuti seleksi harus jatuh bangun kala menunjukkan kemampuannya di Lapangan Sepak Bola Wisma Aldiron, Jakarta Selatan yang becek dan berlumpur. "Kondisi lapangan sangat mengganggu dan kurang layak untuk menjadi tempat seleksi," ujar Indra di Wisma Aldiron, Jakarta, Kamis (23/2).

Menurut pelatih yang pernah membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 itu, kondisi lapangan membuat para pesepak bola belia sulit memaksimalkan kualitas mereka. Namun walau demikian, pria asal Sumatra Barat ini mengaku sudah menemukan setidaknya dua pemain dengan bakat terbaik dari DKI Jakarta. "Dari Jakarta mungkin ada satu atau dua pemain yang layak ikut seleksi nasional," tutur Indra.

Baca juga, Indra Kantongi 40 Nama Hasil Seleksi Pertama Timnas U-19.

Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Ketua Asprov DKI Jakarta Vivin Sungkono menyatakan, pihaknya juga menyadari lapangan yang digunakan tidak ideal. Namun, lanjut Vivin, dengan waktu persiapan hanya dua hari, cuma lapangan di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan tersebut yang paling mungkin dipilih untuk menggelar seleksi.

"Awalnya memang mau di GOR Ciracas, Jakarta Timur, tetapi agak sulit memesannya dengan waktu mepet, sementara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, tidak ada rumputnya. Lapangan yang bisa diurus dengan segera izinnya dan bisa sewaktu-waktu dihubungi ya cuma di sini,” kata Vivin. Adapun pada hari ini, Asprov DKI Jakarta menyeleksi 30 pesepak bola usia muda calon pengisi posisi di timnas U-19 yang dilatih Indra Sjafri.

Pemain yang lolos nantinya berhak mengikuti seleksi nasional pada bulan Maret 2017. Timnas U-19 sendiri akan membawa nama Indonesia di Piala AFF, kualifikasi-putaran final Piala Asia, dan diharapkan bisa menembus Piala Dunia U-20.