REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah kesebelasan peserta Liga 1 Indonesia, belum mendapatkan pemberitahuan resmi soal pembentukan PT Liga Baru Indonesia (LIB). PSM Makassar, sebagai salah satu anggota PSSI meminta agar federasi nasional tersebut, menjelaskan tentang pembagian saham pembentukan perusahaan baru pelaksana kompetisi utama di Tanah Air itu.
Manajer PSM, Sumirlan mengatakan, sampai hari ini, seluruh klub di Indonesia Super League (ISL) masih merupakan pemegang deviden dari PT Liga. PSSI kata dia, cuma punya kepemilikan saham satu persen di perusahaan yang selama ini diandalkan sebagai operator kompetisi di Indonesia. Sedangkan, seluruh kesebelasan dari kasta utama Tanah Air, pemilik 99 persen deviden di badan usaha itu.
"Sampai sekarang kami (klub-klub) ISL nggak tahu kalau PT Liga itu sudah bubar atau belum. Kok tiba-tiba ada PT Liga (Indonesia) Baru," ujar dia saat dihubungi Republika, Kamis (23/2). Sumirlan meyakinkan, manajemen kesebelasan asal Sulawesi Selatan (Sulsel) itu, tak mengetahui resmi tentang pembentukan PT LIB.
Menurut dia, jika PSSI menghendaki adanya badan usaha baru pengganti PT Liga, semestinya perusahaan internal tersebut dibubarkan terlebih dahulu. Selanjutnya, ia menyarankan PSSI mengundang seluruh pemilik saham agar setuju dengan pembentukan PT LIB. Alasannya, pembentukan badan usaha baru tersebut, tetap melibatkan menejemen kesebelasan-kesebelasan yang selama ini berlaga di ISL dan akan kembali berkompetisi di Liga 1.
Sumirlan pun mengkritik cara kepengurusan PSSI saat ini yang sedang mencari sosok Direktur Utama PT LIB. Menurutnya, PSSI tak bisa menunjuk pemimpin PT LIB, sementara pemilik saham terbesarnya adalah para menejemen klub peserta Liga 1. "Jadi aneh. Kami yang punya saham di sana, tapi nggak pernah dibicarakan ke kami. Kan kami yang seharusnya menunjuk direkturnya," ujar Sumirlan.
PSSI menyatakan operator kompetisi sepak bola nasional bukan lagi PT Liga. Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi menegaskan, ada perusahaan baru yang juga milik internal federasi sepak bola nasional, bernama PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi.
Edy menjelaskan PT LIB yang akan menjadi penyelenggara Liga 1 dan Liga 2. "Mereka nanti yang menjalankan kompetisi," ujar dia, Kamis (23/2). Namun, jenderal bintang tiga tersebut, belum mau membeberkan siapa yang bakal ditunjuk sebagai direktur utama di perusahaan baru tersebut.