Jumat 24 Feb 2017 06:29 WIB

Ini Perjalanan Karier Ranieri, Pelatih yang Baru Dipecat Leicester City

Claudio Ranieri
Foto: EPA/PETER POWELL
Claudio Ranieri

REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Leicester City membuat keputusan mengejutkan dengan memecat pelatih Claudio Ranieri pada Kamis (23/2). Setelah menjuarai liga musim lalu, the Foxes saat ini menurun drastis dengan berjuang agar tak masuk zona degradasi. Fakta ini menjadi alasan klub untuk memberhentikan Ranieri, pelatih yang sudah 30 tahun malang melintang di dunia sepak bola internasional.

(Baca: Legenda Sepak Bola Inggris Sesalkan Pemecatan Ranieri)

Lahir pada Oktober 1951 di Roma, ia memulai kariernya sebagai bek membela AS Roma, Catanzaro, dan Catania (lima tahun di Seri A). Ia kemudian menukangi tim amatir Vigor Lamezia pada 1985. 

Ranieri memulai karier kepelatihan profesional bersama Campania sebelum membawa Cagliari dari divisi ketiga ke Serie A antara 1989 dan 1991. Langkah berikutnya adalah menukangi Napoli di mana ia tidak mampu membawa keberhasilan. 

Ranieri ditunjuk sebagai pelatih Fiorentina dan membawa klub itu ke Serie A pada 1994, mencicipi juara Coppa Piala dan Super Coppa Italia pada 1996. 

Ranieri pindah ke Spanyol dengan Valencia dan meraih gelar juara Copa del Rey pada 1999. Ia kemudian hijrah ke Atletico Madrid pada pertengahan tahun 1999. Masa jabatannya di klub yang saat itu bermasalah singkat. 

Ranieri kemudian hijrah ke Inggris menggantikan Gianluca Vialli di Chelsea pada September 2000. Meskipun Bahasa Inggris-nya buruk, Ranieri berhasil membawa Chelsea ke tempat keenam di liga pada musim pertamanya, membantu mereka untuk lolos ke Piala UEFA. 

Setelah miliarder Rusia Roman Abramovich mengambil alih pada Juli 2003, Ranieri mengalami spekulasi dengan masa depannya dan menggambarkan dirinya sendiri sebagai "pria mati berjalan". Ia mendapatkan julukan The Tinkerman karena kerap mengubah komposisi tim. Akan tetapi Ranieriberhasil membawa Chelsea ke urutan kedua di liga, finis tertinggi mereka selama 49 tahun, lolos ke semifinal Liga Champions semifinal namun dihentikan Monaco. Ia dipecat pada Mei 2004.  

Ia kemudian menggantikan Didier Deschamps pada Juni 2007 setelah Juve kembali ke Serie A setelah terdegradasi akibat skandal pengaturan pertandingan. Finis ketiga pada musim pertama membuatnya dipuji. Tapi pada musim kedua performa Juventus mulai menurun, terutama pada paruh kedua musim. Ia pun dipecat, digantikan Ciro Ferrara pada Mei 2009.

Dia mengambil alih kursi pelatih AS Roma dari Luciano Spalletti pada awal musim 2009/10 dengan membawa klub finis runner-up di Serie A dan Coppa Italia. Ia kemudian mengundurkan diri pada Februari 2011 karena persoalan internal klub.

Pada September 2011, ia menjadi pelatih Inter menggantikan Gian Piero Gasperini tapi hanya bertahan enam bilan.

Ranieri kemudian bergabung dengan Monaco pada Mei 2012 dan memenangkan Ligue 2 sebelum finis runner-up di bawah Paris St Germain di kompetisi Ligue 1 pada musim selanjutnya. Tapi prestasi ini tak cukup membuat kontraknya diperpanjang dan ia meninggalkan klub pada Mei 2014. 

Ia kemudian diangkat menjadi pelatih Yunani setelah Piala Dunia 2014, tapi hanya bertahan empat bulan.

Ranieri menjadi pelatih Leicester City pada 13 Juli 2015 dengan kontrak tiga tahun. Tujuannya menempatkan klub di posisi yang lebih baik setelah musim sebelumnya nyaris terdegradasi. Meskipun berulang kali menyatakan targetnya mencari 40 poin agar bisa bertahan di liga, Ranieri mengejutkan semua pihak dengan meraih gelar juara bersama the Foxes. Tapi, sembilan bulan berselang, karier Ranieri di Leicester berujung pemecatan.

 

sumber : REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement