REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – Presiden Palermo, Maurizio Zamparini berhenti dari posisinya di klub Liga Italia itu, Senin (27/2). Zamparini lengser setelah menyaksikan nyaris 40 pergantian pelatih sepanjang 15 tahun dirinya menduduki posisi tersebut. Pengusaha berusia 75 tahun itu mengatakan, penggantinya akan merupakan perwakilan yayasan Anglo-Amerika, yang sepakat untuk berinvestasi di klub yang terancam degradasi itu.
"Presiden Maurizio Zamparini mengumumkan bahwa ia telah mengundurkan diri dari posisinya," kata Palermo dalam pernyataan di situs resmi mereka (palermocalcio.it). Pihak klub menambahkan, bahwa presiden baru akan dikonfirmasi dalam dua pekan mendatang.
Pernyataan itu mengatakan bahwa investor-investor yang masih dirahasiakan namanya telah "berkomitmen secara kontrak untuk berinvestasi terhadap proyek-proyek grup Zamparini, dengan prioritas awal pada klub sepak bola Palermo... termasuk stadion dan pusat olahraga."
Zamparini mengatakan pada Oktober 2016, bahwa ia semakin dekat untuk menjual klub Sisilia itu kepada investor-investor asal Cina. Terpuruk di Serie B ketika Zamparini mengambil alih tim pada 2002, Palermo yang memiliki warna kebesaran pink ini memenangi promosi pada 2003/2004 ketika mereka kembali ke kompetisi strata tertinggi setelah menunggu lebih dari 30 tahun.
Pada tahun-tahun pertama asuhan Zamparini, mereka rutin finis di paruh atas klasemen, bermain di Piala UEFA beberapa kali, dan memiliki empat pemain pada timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006. Peruntungan mereka menurun setelah itu dan mereka terdegradasi pada 2013. Namun kembali ke Serie A pada musim berikutnya.
Mereka mampu menghindari degradasi pada Mei 2016 setelah musim luar biasa, di mana klub mempekerjakan tujuh pelatih yang berbeda, dua di antaranya menjalani dua masa kerja. Musim ini mereka kembali berada di zona tiga terbawah, tertinggal tujuh angka dari zona aman, dan pada bulan lalu menunjuk Diego Lopez asal Uruguay sebagai pelatih keempat mereka musim ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
