REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pelatih tim nasional sepak bola U-22 Luis Milla mengaku sudah betah di Indonesia walau baru tinggal sejak awal Februari 2017.
"Saya sangat bahagia tinggal di sini," ujar Luis Milla di Karawaci, Banten, Selasa (28/2).
Menurut pria Spanyol berusia 50 tahun ini, hanya ada satu hal yang tidak disukainya di Indonesia, yaitu macet. Selain itu, Milla mengatakan dia menyenangi semua hal yang ada di Tanah Air.
Satu hal yang sangat dinikmati oleh pria bernama lengkap Luis Milla Aspas tersebut adalah makanan Indonesia.
Direktur Hubungan Internasional dan Media PSSI Hanif Thamrin menuturkan, pelatih yang pernah bermain di Barcelona dan Real Madrid ini merupakan penggemar berat sop buntut.
"Kalau Milla datang ke Kantor PSSI, kami pasti menyediakan sup buntut," tutur Hanif.
Bukti kecintaan dan keseriusan Milla tinggal serta beradaptasi di Indonesia juga diwujudkan dengan keinginannya belajar Bahasa Indonesia dari sang penerjemah Bayu Putra.
"Kalau ada waktu luang, Bayu memberikan Milla beberapa kosa kata sederhana dalam Bahasa Indonesia yang biasa digunakan sehari-hari," kata Hanif.
Luis Milla dikontrak oleh PSSI melatih timnas Garuda dengan durasi dua tahun dan bertarget membawa Indonesia meraih emas SEA Games 2017 di Malaysia serta peringkat empat besar Asian Games 2018.
Saat ini, dia masih melakukan seleksi untuk mendapatkan para pemain muda berkualitas yang dapat mewujudkan target dari federasi.