REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pelatih timnas U-22 Indonesia, Luis Milla Aspas menyiapkan skema andalan dengan satu striker murni untuk timnya. Atas alasan itu, Milla telah mengundang beberapa striker dalam beberapa sesi seleksinya. Namun, hanya ada satu nama yang selalu diundang pada tiga kali seleksi yang selalui dilaksanakan di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang.
Pada seleksi tahap pertama, Milla hanya memanggil Ahmad Nur Hardianto dari Persela Lamongan dan Marinus Mariyanto Wanewar milik Persipura Jayapura. Pada seleksi tahap kedua, Milla mempertahankan Ahmad dan tak lagi mengundang Marinus, tapi memanggil Mohammad Dimas Drajad dari PS TNI. Pada seleksi tahap akhir pada 7-9 Maret ini, pelatih 50 tahun tersebut, kembali mempertahankan Ahmad, dan memanggil penyerang baru milik Bhayangkara FC, Dendy Sulistyawan.
Jumlah striker pilihan Milla agar ikut seleksi dan latihan bersama, bahkan lebih sedikit ketimbang penjaga gawang. Khusus kiper, saban seleksi, Milla sedikitnya memanggil empat pemain dan tiga di antaranya selalu dari nama baru.
Milla, memilih fokus membangun lini pertahanan dan pemain tengah dengan memanggil puluhan dan belasan pemain pada dua pos tersebut. "Memang benar, kami (tim kepelatihan) hanya punya pilihan beberapa penyerang. Empat. Dan semuanya sudah kami seleksi," sambung Milla. Ia pun masih menyembunyikan siapa striker tunggal pilihannya.
Jika melihat dari empat penyerang yang selama ini ikut seleksi, nama Hardianto tentu mendominasi. Namun, Milla menolak memberikan jawaban apakah Hardianto yang menjadi striker tunggal andalan. "Kami akan menilai setelah seleksi (tahap) ketiga ini selesai," ujar dia. Milla juga masih irit bicara tentang formasi apa yang menjadi andalan tim bentukannya.