Selasa 07 Mar 2017 17:08 WIB

Milla: Dominasi Striker Asing di Indonesia Hambat Regenerasi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pelatih timnas Garuda U-22 Luis Milla Aspas mengaku heran dengan banyaknya striker asing di Indonesia. Keheranan pelatih asal Spanyol tersebut setelah dirinya melihat kebanyakan kesebelasan-kesebelasan Tanah Air dalam Piala Presiden 2017, yang mengandalkan penyerang-penyerang impor.

Milla mengatakan, sudah impor, para penyerang-penyerang tersebut, terbilang tak dalam usia produktif alias tua. Padahal, menurut dia, semestinya tim-tim di dalam negeri lebih memilih mencetak striker-striker muda berkebangsaan sendiri. “Saya lihat di Indonesia ini banyak sekali pemain asing yang berada di posisi striker," kata Milla, Selasa (7/3).

Komentar Milla kali ini, sebetulnya berawal dari pertanyaan tentang sedikitnya jumlah pemain serang yang dia undang mengikuti seleksi timnas U-22. Dari tiga kali tahap seleksi yang dia lakukan selama ini, mantan pelatih Real Zaragoza tersebut, cuma memanggil maksimal dua pemain lini depan di setiap seleksinya.

Seleksi tahap pertama, Milla hanya memanggil Ahmad Nur Hardianto dari Persela Lamongan dan Marinus Mariyanto Wanewar milik Persipura Jayapura. Pada seleksi tahap kedua, Milla mempertahankan Hardianto dan tak lagi mengundang Marinus.

Tapi dalam seleksi tahap kedua itu, Milla memanggil Mohammad Dimas Drajad dari PS TNI menemani Hardianto. Pada seleksi tahap akhir kali ini, pelatih 50 tahun tersebut, kembali mempertahankan Hardianto, dan memanggil penyerang baru milik Bhayangkara FC Dendy Sulistyawan.

Namun Milla tak mempersoalkan dengan minimnya jumlah penyerang dalam pantauannya. Sebab dalam skema kepelatihan, Milla sepertinya akan mengandalkan satu penyerang tunggal dalam skuat bentukannya kali ini. Milla, lebih menguatkan posisi pertahanan dan lini tengah dan pemain gelandang dalam format bermain timnas U-22.

"Saya percaya, dari empat striker yang kami panggil (mengikuti seleksi) bisa jadi tumpuan," ujar dia. Pun, dari empat pemain serang tersebut, menurut dia, punya kepercayaan diri bisa tampil bersama timnas U-22 bentukannya.

Akan tetapi, menurut Milla, dominasi striker asing di kesebelasan-kesebelasan Indonesia, mestinya dikurangi. Sebab, kata dia, situasi tersebut akan menghambat regenerasi penyerang-penyerang lokal. Jika pun ada penyerang lokal, dominasi pemain asing tak memberikan menit pertandingan yang panjang bagi penyerang lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement