REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 triliun untuk penyelenggaraan Asian Games 2018. Sebanyak Rp 25 triliun dari anggaran tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur serta memperbaiki arena olahraga di Jakarta, Palembang, Bandung, dan Banten.
"Pemerintah mengeluarkan biaya Rp 30 triliun, yang Rp 25 triliun di antaranya untuk infrastruktur dan sebagainya," ujar Wakil Presiden RI Jusuf Kalla seusai rapat koordinasi Asian Games 2018 di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Rabu (15/3).
Jusuf Kalla menambahkan, pemerintah juga mempercepat pembangunan light rail transit (LRT) di Jakarta dan Palembang untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018. Dia memastikan biaya penyelenggaraan harus sesuai dengan kemampuan dan batas-batas yang dapat dikerjakan oleh pemerintah.
Jusuf Kalla menegaskan, anggaran untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 tidak hanya dari APBN, namun juga ada dana dari sponsor dan promosi atau iklan. Ia memperkirakan akan ada pemasukan dari biaya karcis dan tiket yang berpotensi mencapai antara Rp 2 triliun - Rp 2,5 triliun. Dia menegaskan, pemerintah belum menghitung jumlah dana yang akan dihimpun dari sponsorship untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Belum bisa kita sampaikan karena lagi dikerjakan semuanya," kata Jusuf Kalla.
Ia mengatakan, efisiensi anggaran merupakan prinsip dari Asian Games dan Olimpiade di dunia yang bertujuan agar tidak sulit mencari penyelenggara. Selain itu, prinsip efisiensi anggaran juga bertujuan agar dapat memberikan kesempatan kepada negara-negara untuk menjadi penyelenggara.
Jusuf Kalla memastikaan bahwa meski melakukan efisiensi anggaran, pemerintah Indonesia tetap memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA).
"Kita penuhi standar-standar itu tetapi tidak bermewah-mewah, yang paling penting bagaimana kita berprestasi," kata Jusuf Kalla.
Baca juga: Ini Target Menteri Puan Maharani untuk Asian Games 2018