Kamis 16 Mar 2017 10:02 WIB
Liga Europa

Kelelahan Pemain Jadi Masalah MU di Liga Europa

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Andri Saubani
Reaksi striker Zlatan Ibrahimovic pada suatu laga Manchester United.
Foto: AP Photo/Dave Thompson
Reaksi striker Zlatan Ibrahimovic pada suatu laga Manchester United.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER—Manchester United (MU) benar-benar serius melakoni perjalanan mereka pada ajang Liga Europa musim ini. Meski predikat kompetisi kasta kedua di Eropa kuat melekat, Liga Europa kini jadi satu-satunya sisa trofi yang paling memungkinkan MU raih.

Punya kesempatan meraih Piala FA, MU harus kandas karena kalah 0-1 pada laga yang dihelat di Stamford Bridge. Hanya dua hari pascatandang ke London, MU harus segera kembali ke Kota Manchester. Ada Rostov yang akan datang ke Old Trafford untuk memenuhi jadwal leg kedua babak 16 besar, Jumat (17/3) dini hari WIB.

Sebelumnya, MU ditahan imbang 1-1 oleh Rostov di Stadion Olimp-2. Meski tak meraih kemenangan, skor imbang dengan modal gol tandang akan sangat berarti bagi United.

Mourinho pun sudah bertekad untuk memainkan para penggawa andalannya untuk bisa memastikan tiket perempat final pertama MU di Liga Europa sepanjang sejarah. Andai menang, maka Mourinho juga sukses memperbaiki catatan United yang terbilang buruk di ajang Liga Europa.

Sejak format lama hingga saat ini, peraih tiga titel Liga Champions ini sudah memainkan 28 laga dalam delapan kali keikutsertaannya di Piala UEFA maupun setelah menjadi Liga Europa. Dari jumlah tersebut, torehan kemenangan MU kalah banyak dibanding angka kekalahan mereka.

Rinciannya, MU menang delapan kali, seri 11 dan kalah sembilan. Artinya jika Rostov bisa ditaklukkan, maka koleksi kemenangan MU di Liga Europa akan menjadi sembilan. "Skor 1-1 sama sekali tak merugikan, saya pikir kami bisa melewati ini. Hanya kelelahan para pemain saja yang kini jadi masalah," ujar Mourinho dikutip dari lama resmi klub, Rabu (15/3).

Pelatih Rostov Ivan Daniliants meminta pasukannya untuk sangat waspada dengan kemarahan MU yang ditahan seri di Rusia. Daniliants paham, permainan MU tak berkembang kala itu karena kondisi lapangan yang tak bisa dibilang baik. "Kini kami akan bermain di medan pertempuran yang mereka sukai, kami harus benar-benar bisa waspada," kata pelatih 64 tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement