REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) menargetkan mendulang medali emas untuk tim putra di ajang SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-31 Agustus mendatang. Ketua Umum PBVSI Iman Sudjarwo mengatakan jika tim putra masih bisa "berbicara" di level ASEAN, berbeda dengan tim putri yang hanya menargetkan medali perak karena sangat berat, apalagi tim Thailand dan Vietnam mulai bangkit.
"Pesaing terberat kita di ajang SEA Games ini adalah Thailand dan Vietnam yang terus berbenah dan akhirnya menjelma menjadi tim yang solid dan kuat. Kalau untuk tim putra kami masih berani menargetkan emas, tapi kalau putri hanya berani mematok target medali perak," ujar Imam Soejarwo di sela perhelatan Proliga 2017 di GOR Ken Arok Kota Malang, Jawa Timur, Ahad (19/3).
Untuk mewujudkan target mengawinkan medali emas dan perak itu, katanya, pihaknya segera menggelar pemusatan latihan nasional (Pelatnas) mulai April hingga Agustus 2017 yang dipusatkan di Sentul dengan dipandu pelatih dari luar negeri. Selain itu, PBVSI juga menggelar Kejuaraan Bola Voli (Indoor) Putra Asia ke-19 sebagai ajang uj coba Timnas Indonesia sebelum tampil pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-31 Agustus mendatang. Kejuaraan ini bakal digelar di Surabaya, pada 2-9 Juli mendatang.
Sebelum diturunkan di ajang SEA Games, timnas bola voli nanti juga akan melakoni dua kali uji coba di luar negeri. "Kami ingin melihat kemampuan pemain. Seberapa baik dan apa yang perlu dievaluasi sebelum diturunkan di SEA Games nanti," katanya.
Lebih lanjut, Imam mengatakan kejuaraan bola voli Putra Asia ke-19 di Surabaya itu nanti akan diikuti 16 tim. Indonesia berada di Grup A bersama Qatar dan Kazakhstan. Sementara satu tim lagi masih belum ditentukan. Hanya saja, jika di ajang SEA Games PBVSI berani mematok medali emas untuk putra dan perak untuk tim putri, di ajang ASEAN Games PBVSI hanya menargetkan posisi delapan besar.
"Dari segi postur saja kita sudah kalah, apalagi dalam hal kompetisi internasional juga sangat kurang, sehingga jam terbangnya masih minim," urainya.
Ia mengakui posisi tim bola voli Indonesia masih kalah bersaing dengan Thailand (untuk tingkat ASEAN), sedangkan di Asia, jauh tertinggal dengan China, Australia, Iran, bahkan Jepang. "Semua memang berat-berat dan jam terbang kita juga jauh tertinggal," katanya.