Liga U-21 Dihapus, Sriwijaya FC Tetap Bina Pemain Muda

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – PSSI telah memutuskan untuk menghapus kompetisi bagi pemain berusia di bawah 21 tahun bagi klub-klub peserta Liga 1 Indonesia. Keputusan tersebut tak urung membuat 542 pemain muda Sumatra Selatan (Sumsel) peserta seleksi untuk tim Sriwijaya FC U-21 kecewa. Para pemain muda yang berasal dari berbagai daerah tersebut telah mengikuti seleksi akhir pekan lalu.

Kabid Pembinaan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumsel Bambang Supriyanto mengaku kaget dengan keputusan PSSI tersebut. “Keputusan tersebut sangat mengejutkan. Kami di daerah bingung, mau bilang apa kepada anak didik yang sudah dibina selama ini. Juga kepada 542 peserta seleksi pemain Sriwijaya SFC U-21 yang baru dilaksanakan pekan lalu,” katanya, Rabu (23/3).

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Sriwijaya Optimsi Mandiri (SOM) itu, keputusan menghapus kompetisi Liga Indonesia U-21 muncul pada rapat sosialisasi PSSI di Jakarta pekan lalu. “Kompetisi Liga U-21 dihapus dan digantikan oleh Kompetisi U-19 dengan mengacu pada konsep kompetisi di AFC,” ujarnya.

Namun, Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex, secara terpisah menyatakan, akan tetap melakukan pembinaan terhadap pemain muda Sriwijaya FC U-21. “Sebagai Presiden Sriwijaya FC saya nyatakan bahwa tim Laskar Wong Kito akan tetap fokus melakukan pembinaan pemain usia dini, termasuk di kelompok umur U-21,” kata Dodi Reza Alex.

Menurut Dodi, selama dua musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21 tim Sriwijaya FC U-21 selalu berhasil masuk ke final, satu diantaranya meraih gelar juara. “Sriwijaya FC U-21 pernah meraih juara ISL U-21. Kemudian para pemain Sriwijaya FC pernah menjadi tim nasional Indonesia U-21 yang berlaga pada turnamen Piala Cotif di Valencia, Spanyol pada 2014 lalu. Pada PON XIX 2016 di Jawa Barat, mayoritas pemain tim PON Sumsel yang lolos ke semifinal berasal dari Sriwijaya FC U-21,” ujarnya.