Jumat 24 Mar 2017 16:31 WIB

Akhir Bahagia Prinz Poldi

Rep: Agus Raharjo/ Red: Andri Saubani
Lukas Podolski pada laga perspisahan dengan timnas Jerman, di Signal Iduna Park, Dortmund, Kamis (23/3) dini hari WIB.
Foto: Twitter/@DFB_Team_EN
Lukas Podolski pada laga perspisahan dengan timnas Jerman, di Signal Iduna Park, Dortmund, Kamis (23/3) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, Lukas Podolski mengakhiri kariernya bersama tim nasional Jerman dengan sempurna. Keputusan untuk berpisah dengan tim Panser bukan tiba-tiba. Podolski juga bukan pemain baru di skuat Jerman. Dia telah menorehkan 130 laga bersama der Panser.

Podolski cukup produktif selama berseragam tim nasional. Sejak bergabung dengan tim nasional Jerman 2004 lalu, Podolski sudah mencetak 49 gol untuk negaranya. Melawan Inggris di Stadion Signal Iduna Park, Kota Dortmund, Kamis (23/3) dini hari WIB, adalah laga perpisahan untuk pemain berjuluk Prinz Poldi. Ini laga terakhirnya untuk Jerman.

Usianya baru 31 tahun. Namun, dia memutuskan untuk pensiun lebih cepat dan membuat laga persahabatan ini sebagai kado terakhirnya. Podolski menyandang ban kapten untuk memimpin pemain muda Jerman menghadapi skuat the Three Lions.

Babak pertama, Jerman memang kesulitan meladeni permainan cepat Inggris. Beberapa kali gawang Ter Stegen yang menggantikan Manuel Neuer terancam kebobolan. Untung, skor 0-0 tetap bertahan hingga jeda turun minum. Masuk paruh kedua, Jerman memasukkan beberapa pemain senior untuk membuat keseimbangan. Andre Schurrle menggantikan Julian Brandt pada menit ke-59 dan Emre Can masuk tujuh menit kemudian menggantikan Julian Weigl.

Hasilnya, permainan Jerman berkembang. Melalui skema umpan-umpan pendek dari tengah lapangan, Toni Kroos mengirim umpan mendatar pada Schurrle di depan garis batas kotak penalti. Pemain Borussia Dortmund langsung meneruskan umpan Kroos pada Podolski yang berdiri bebas di sisi kiri.

Prinz Poldi yang memiliki kekuatan pada kaki kirinya mengontrol bola dengan sempurna, dan melihat ada ruang tembak diantara pemain bertahan Inggris. Tanpa ragu, Podolski melepaskan tendangan keras dengan kaki terkuatnya.

Bola keras yang sendirit melengkung melewati sela-sela pemain Inggris dan meluncur deras di pojok kiri atas gawang Joe Hart. Jerman memimpin 1-0 dari tim tamu. Sampai akhirnya gol semata wayang Podolski membuat Jerman tetap memenangi laga persahabatan di markas sendiri.

Usai pertandingan, Podolski mengungkapkan apa yang dilakukannya seperti menjalani sebuah peran di film. Pemain bernama lengkap Lukas Josef Podolski ini mengaku dia seperti memerankan film. “Kami menang 1-0 dan saya mencetak gol kemenangan. Ini seperti sebuah film,” tutur Podolski dikutip dari laman resmi federasi sepakbola Jerman, DFB Germain, Kamis (23/3).

Ibarat sebuah film, laga ini menjadi perpisahan bahagia untuk Podolski. Film berjudul tim nasional Jerman yang selama 130 babak dilakoni pria kelahiran Gliwice, Polandia berakhir dengan indah. Happy ending. Hanya ada tawa, tangis bahagia dan kenangan indah dari masa 13 tahun mengabdi untuk negara.

Akhir bahagia ini lebih bermakna karena laga dilangsungkan di depan publik Jerman sendiri. Pesepak bola berusia 31 tahun mengaku dirinya merinding dengan atmosfer yang ada di Signal Iduna Park. Dia merasakan ada getaran dari pendukungnya sendiri. Merasa seperti bermain di rumah sendiri dengan dukungan lebih dari 30 ribu penduduk Kota Cologne yang ada di dalam stadion.

Hal itu membuat Podolski bangga, sebab dia merasa sudah memberikan yang terbaik, di dalam lapangan selama pertandingan atau di luar lapangan. “Dari atmosfer di dalam stadion, Anda bisa melihat hubungan yang saya miliki dengan masyarakat Cologne,” ungkap dia.

Pelatih Jerman, Joachim Loew memuji penampilan Podolski sebagai sosok pemain yang selalu menunjukkan 100 tekad di dalam lapangan. Apakah itu sebagai pemain starter atau sebagai pemain pengganti. Loew mengaku dalam laga happy ending Podolski, dia ingin mengganti sang pemain lebih awal.

Namun, Podolski tetap bermain dan dan bisa diganti jelang laga usai. Kepercayaan itu tak disia-siakan pemain bertinggi 182 cm. Sebab, dia menjadi pahlawan di laga itu berkat golnya pada menit ke-69. “Lukas selalu tampil dinamis, dia memerlakukan setiap orang dengan hormat dan penting. Ini adalah faktor yang entah mengapa sangat penting di tim manapun,” ungkap Loew.

Perjalanan Podolski sudah berlangsung 13 tahun sejak pertama kali dia bergabung dengan tim nasional Jerman pada usia muda, 18 tahun. Selama membela Jerman, Podolski sudah bermain sebanyak 130 kali. Dimainkan sebagai starter sebanyak 89 kali, dan mencetak 49 gol. Dia hanya mengoleksi satu kali kartu merah selama kariernya di tim nasional dengan durasi 7.984 menit. Ini adalah akhir bahagia bahagia film Lukas Podolski. Happy ending Prinz Poldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement