REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PSSI, pekan lalu mengabarkan tentang penolakan Andri Syahputra mengikuti seleksi timnas U-19 yang dimulai pada pekan depan. Penolakan tersebut, diungkapkan oleh Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI, Hanif Thamrin disampaikan oleh sang ayah, Agus Sudarmanto. Penolakan tersebut, belakang berbuntut panjang.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), bahkan menyarankan agar PSSI memasukkan nama Andri ke dalam 'daftar hitam'. Sekertaris Menpora, Gatot Dewa Broto, Jumat (24/3) mengatakan, agar federasi nasional tak perlu lagi memasukkan nama pesepak bola kelahiran Aceh tersebut, dalam setiap seleksi pemain timnas. Sanksi tersebut, sebagai jawaban dari penolakan Andri dan keluarga.
Baca juga, Kemenpora Minta PSSI Masukkan Andri Syahputra ke "Daftar Hitam'.
Akan tetapi, Ade melanjutkan, saran Kemenpora agar memasukkan Andri ke dalam ‘daftar hitam’ tak perlu dilakukan. Menurut dia, dengan adanya penolakan, sudah otomatis membuat nama pesepak bola 17 tahun tersebut, tak bakal ikut membela timnas. "Kalau dia (Andri) memang tidak mau masuk (ikut seleksi dan bergabung) timnas, buat apa di-blacklist (‘daftar hitam’) lagi," sambung Ade.
Hanya, Ade menambahkan, PSSI bersama kepelatihan Indra di timnas U-19, sampai 6 April mendatang, masih berharap tinggi Andri bisa ikut ke lapangan. Namun, kata dia, seluruh masyarakat Indonesia, akan merasakan kekecewaan serupa jika Andri tetap melakukan penolakan. "Apabila dia tetap tidak datang dalam pemanggilan ini, kita akan sangat kecewa. Kami (PSSI) juga memaklumi kekecewaan serupa yang dirasakan banyak pihak di Indonesia," ujar dia.