Kamis 30 Mar 2017 05:50 WIB

Asosiasi Klub Eropa Protes Penambahan Jumlah Peserta Piala Dunia

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Andri Saubani
Karl-Heinz Rummenigge
Foto: EPA/Andreas Gebert
Karl-Heinz Rummenigge

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA—Disahkannya gagasan Presiden FIFA Gianni Infantino untuk menambah peserta Piala Dunia menjadi 48 negara dikomentari miring oleh Asosiasi Klub Eropa (ECA). Ketua ECA Karl-Heinz Rummenigge mengatakan, kompetisi dengan 48 peserta yang rencananya akan mulai diterapakan pada Piala Dunia 2026 ini hanya akan merugikan pemain.

Menurut dia, dengan bertambahnya jumlah kontestan maka akan membuat pertandingan semakin banyak. Rummenigge berpendapat, hal ini malah akan merugikan klub Eropa yang pemainnya banyak memperkuat timnas. "Para pemain akan kelelahan karena harus memainkan banyak tambahan laga, ini malah merugikan dari kaca mata sepak bola," Rummenigge usai menghadiri rapat ECA di Athena, Yunani, dikutip dari Sky Sports, Rabu (29/3).

CEO Bayern Muenchen ini mengatakan, perundingan mengenai putusan untuk membuat Piala Dunia jadi 48 peserta tak melibatkan ECA. Dia pun yakin, FIFA tahu benar bahwa ECA sangat tak senang dengan disahkannya gagasan tersebut Januari lalu. "Cara FIFA memutuskan yang tidak disertai transparansi tidak bisa diterima oleh kami," tegasnya.

Mantan pemain Die Roten ini pun menuding FIFA hanya ingin meraup untung dari bertambahnya jumlah peserta Piala Dunia. Menurutnya, ada nuansa materi dan politik yang membuat FIFA berani menambah jumlah peserta Piala Dunia.

Padahal menurutnya, kesuksesan Piala Dunia banyak bergantung kepada sumbangan tenaga pemain-pemain yang berkarier di Eropa. "Mereka menggunakan pemain dan pegawai kami untuk menghasilkan keuntungan di Piala Dunia. Ini jelas harus ada solusi karena pemain kami akan sangat dilelahkan," ujarnya.

Imbas penambahan peserta Piala Dunia memang berdampak kepada banyak sektor baik itu positif maupun negatif. Piala Dunia 2026 akan menghadirkan 80 laga, meningkat dari sebelumnya 64 pertandingan.

Meski demikian, maka negara-negara yang sebelumnya tak pernah terlibat di Piala Dunia akan punya kesempatan mencicipi panggung gelaran terbesar dalam dunia sepak bola itu. Salahsatunya Indonesia. Namun, pihak yang paling diuntungkan sebenarnya adalah FIFA.

Organisasi yang berbasis di Kota Zurich, Swiss ini diprediksi akan mendapatkan peningkatan pemasukan. Diperkirakan, FIFA akan mendapat tambahan Rp 8,5 triliun dari pemasukan sebelumnya menjadi Rp 85 triliun lebih. Keuntungan yang akan dikantongi FIFA ini banyak disumbang oleh penjualan hak siar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement