Rabu 05 Apr 2017 14:34 WIB

Persani Butuh Biaya untuk Kembalikan Kejayaan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Israr Itah
Pesenam M Ghifari Ibnu Kamal.
Foto: Republika/Prayogi
Pesenam M Ghifari Ibnu Kamal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) tengah berusaha mempersiapkan atlet menuju SEA Games 2017, meskipun uang saku dan akomodasi pelatnas belum turun. Ini dilakukan demi tekad para pengurus dan atlet untuk mengembalikan era keemasan senam pada 1980-an hingga 1990-an. 

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB Persani Dian W.K Arifin mengatakan, pada eranya yaitu 1980-an, atlet bisa menjalani pemusatan latihan selama tiga bulan di Rusia. Begitu juga pada 1990-an, pemusatan latihan juga dilakukan di luar negeri dengan mengikuti uji coba.

Hasilnya, kata Dian, pada tahun-tahun itu cabang olahraga senam bisa menyumbang medali emas, perak, dan perunggu dari ajang SEA Games. Ini berbanding terbalik pada saat ini saat uang saku dan akomodasi pelatnas masih tersendat. 

Dian mengatakan, Persani masih sangat ingin berusaha untuk mengulang kembali era keemasan cabang olahraga senam namun tak mudah dengan kondisi sekarang. "Kembali lagi, semua memerlukan biaya," kata Dian kepada Republika.co.id, Rabu (5/4).

Saat ini, para atlet pelatnas senam tengan mengikuti pemusatan latihan di Doha, Qatar. Meski masih kekurangan dana, PB Persani mengupayakan lewat dana talangan agar para atlet bisa berusaha di Doha untuk satu bulan. 

"Rencananya atlet yang bepotensi ingin mengikuti kamp lagi di luar negeri yang akan diusahakan dua bulan sebelum SEA Games 2017," jelas Dian. 

Dengan upaya yang tak mudah itu, Dian hanya berharap para atletnya bisa berhasil di SEA Games 2017. Selain itu, ia berharap PB Persani bisa mendapatkan bapak ibu angkat atau sponsor untuk memenuhi kebutuhan persiapan atlet. 

Uang saku dan akomodasi pelatnas memang hingga saat ini belum sampai ke pengurus besar masing-masing cabang olahraga. Hal itu terjadi karena kendala adanya proses penyesuaian kenaikan honor untuk pelatih dan atlet. Pemerintah menjanjikan pekan ini uang saku atlet bisa segera turun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement