Rabu 05 Apr 2017 16:49 WIB

Belum Terima Akomodasi Pelatnas, Persani Cari Bapak Angkat

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Israr Itah
Pesenam DKI Jakarta Nabila Evandestiera
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pesenam DKI Jakarta Nabila Evandestiera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Uang saku atlet dan akomodasi pelatnas masih terhambat sampai ke setiap pengurus besar cabang olahraga. Begitu juga dengan Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) yang belum menerima uang tersebut sejak surat keputusan (SK) terbit pada Februari 2017. 

Padahal saat ini hingga 26 April, para atlet pelatnas masih harus berada di Doha, Qatar untuk menjalani try out dan training camp. Itu dilakukan sebagai persiapan untuk mengikuti SEA Games 2017 dan melihat persaingan senam di Asia untuk Asian Games 2018. 

Hingga saat ini, PB Persani belum mendapatkan informasi kepastian mengenai honor tersebut sehingga terpaksa mencari dana talangan. “Biaya try out dan training camp dengan biaya dana talangan PB Persani,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Persani Dian W.K Arifin kepada Republika.co.id, Rabu (5/4). 

Demi persiapan dan pembinaan para atlet pelatnas berjalan, Dian mengungkapkan pengurus tidak bisa berdiam diri. Saat ini, kata dia, PB Persani tengah bekerja keras untuk mencari bapak ibu angkat atau sponsor. 

Dian mengatakan hal itu terpaksa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana untuk persiapan atlet. “Karena kalau dengan dana talangan PB Persani sendiri tidak akan mampu karena banyak jumlahnya,” tutur Dian. 

Kondisi ini disayangkan oleh Dian. Sebab mereka dituntut agar berprestasi dan ada ajang SEA Games terdekat pada tahun ini. Tak hanya itu, sarana dan prasarana pun terbatas semenjak Gelora Bung Karno (GBK) Senayan tengah direnovasi. 

Kondisi itu yang menyebabkan PB Persani memilih untuk berlatih di luar negeri, sekaligus menambah gerakan-gerakan baru untuk atlet bersama pelatih asing. Dian mengatakan, untuk persiapan SEA Games, PB Persani menginginkan para atlet bisa berlatih di luar negeri hingga menjelang ajang tersebut dihelat. 

“Saya mendapat informasi atlet-atlet Malaysia dan Filipina berlatih di Amerika Serikat sudah dua tahun untuk persiapan SEA Games 2017. Vietnam berlatih di Cina juga lama, mereka berlatih satu sampai dua tahun,” jelas Dian.

Menurutnya, jika prestasi Indonesia ingin maju maka harus bisa berupaya seperti itu. 

Terkait uang saku atlet dan akomodasi yang belum turun, pemerintah mengatakan uang tersebut masih dalam proses. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menjanjikan pekan ini dimungkinkan uang tersebut sudah bisa turun dengan kenaikan besaran honor yang sudah disetujui. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement