Jumat 07 Apr 2017 16:16 WIB

PSM Terancam tak Bisa Gunakan Stadion Mattoanging

Suporter PSM Makassar 'The Maczman' menyalakan kembang api saat merayakan HUT ke-100 PSM Makassar di Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalatta. (ilustrasi)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Suporter PSM Makassar 'The Maczman' menyalakan kembang api saat merayakan HUT ke-100 PSM Makassar di Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalatta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PSM terancam tidak dapat menggunakan Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai kandang pada kompetisi Liga 1 yang mulai digelar 15 April 2017. Karena, kondisinya dinilai belum memenuhi sejumlah persyaratan.

Salah satu yang kemungkinan besar membuat publik Makassar gagal menyaksikan tim kesayangannya berlaga di Mattoanging itu, seperti ketiadaan area khusus media yang wajib disiapkan berdasarkan regulasi Konfederasi Sepak Bola Asia atau Asian Football Confederation atau (AFC) selaku badan pengatur sepak bola di Asia.

"Harusnya ada, karena ruang preskon, media center dan tribun media adalah syarat kelayakan infrastruktur di lisensi klub AFC," kata Direktur Media PSSI, Hanif Thamrin, saat dihubungi dari Makassar, Jumat.

Jika pada akhirnya kekurangan ini tidak segera dipenuhi, maka Stadion Mattoanging tidak bisa lolos verifikasi. Artinya, stadion bersejarah itu tidak dapat digunakan sehingga dipastikan PSM Makassar akan jadi tim musafir pada kompetisi kasta tertinggi di Indonesia tersebut.

Soal arena khusus media di Stadion Andi Mattalatta, pada dasarnya sudah ada kursi atau tempat khusus. Namun, untuk Liga 1 2017, sudah dihilangkan dengan cara dijual oleh Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSM Makassar sebagai kursi tiket terusan.

Sehingga, wartawan diberikan tempat yang tidak representatif dan pandangan ke lapangan terhalang. Hal ini memicu aksi jurnalis olahraga Makassar tidak menghadiri jumpa media usai ujicoba PSM Makasar vs Persipura Jayapura di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Rabu (5/4)

''Kita semua mengacu ke aturan lisensi klub AFC. Hal ini akan kita sampaikan ke direktur regulasi di LIB (Liga Indonesia Baru),'' kata Hanif.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement