Senin 10 Apr 2017 17:38 WIB

PSSI Minta BOPI tak Persulit Rekomendasi Liga 1

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi
Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI meminta agar proses verifikasi klub-klub kontestas Liga 1 2017 tak dipersulit. Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mengatakan, akan taat dengan apapun yang diminta oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) agar rekomendasi pelaksanaan kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air tetap sesuai jadwal.

PSSI sudah menetapkan kick-off perdana Liga 1 pada Sabtu (15/4). Laga Persib Bandung kontra Arema FC akan membuka tirai dimulainya kompetisi baru.

"Urusan terkait BOPI ini, kami pasti akan menaatinya. Mereka perwakilan dari pemerintah, harus kami taati. Tetapi, kalau bisa urusan yang mudah janganlah dipersulit," ujar dia, saat ditemui usai konferensi pers peluncuran Liga 1 di Jakarta, Senin (10/4).

PSSI meluncurkan Liga 1 musim ini. Federasi sepak bola nasional tersebut menggandeng dua perusahaan dalam negeri Go-Jek dan Traveloka. Edy mengungkapkan, dua perusahaan berbasis nirkabel tersebut membeli titel kompetisi sepak bola nasional senilai Rp 180 miliar dalam satu musim. Selanjutnya, titel kompetisi musim ini, menjadi Go-Jek Traveloka Liga 1.

Selain dua perusahaan tersebut, satu konsorsium penyiaran, Visi Media Asia (Viva Grup) menjadi pemilik hak siar dengan nilai kontrak mencapai Rp 260 miliar. Stasiun televisi TV One, menjadi satu-satunya badan penyiaran gratis yang akan menayangkan 261 pertandingan Liga 1 dan juga Liga 2. Satu perusahaan berbayar, Orange TV, juga ambil bagian menjadi pembeli hak siar.

Meski sudah resmi diluncurkan, akan tetapi, PSSI masih terganjal soal perizinan Liga 1. Rekomendasi dari pemerintah belum turun. Itu lantaran, BOPI sebagai otoritas pemberi lampu hijau gelaran olah raga, belum mengeluarkan rekomendasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement