Kamis 13 Apr 2017 13:12 WIB

Pelatih AS Monaco Akui Timnya Kurang Fokus Akibat Insiden Bom

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andri Saubani
Leonardo Jardim
Foto: EPA/SEBASTIEN NOGIER
Leonardo Jardim

REPUBLIKA.CO.ID, Pascainsiden Bom Dortmund, Pelatih AS Monaco Akui Timnya Pemain Kurang Konsentrasi

DORTMUND – Pelatih AS Monaco, Leonardo Jardim, bersimpati terhadap Borussia Dortmund setelah insiden teror bom yang menyebabkan penjadwalan ulang leg pertama perempat final Liga Champions. Pertandingan akhirnya bisa digelar kurang dari 24 jam,  yang mana Monaco berhasil menang 3-2 atas Dortmund di Signal Iduna Park, Rabu (12/4) malam WIB.

Jardim mengatakan usai laga, bahwa situasi saat ini lebih dari sekadar hasil dari pertandingan.  Menurutnya, itu adalah situasi yang akan tetap diingat dalam sejarah. Ia juga mengaku senang dengan sikap para penggemar kedua tim, yang menurutnya telah memberikan citra yang baik.

Akan tetapi, Jardim mengakui persiapan untuk perubahan jadwal ini tidaklah sama. Kedua tim dua kali mempersiapkan pertandingan. Persiapan yang kedua dinilainya lebih sulit. Jardim menilai para pemain kurang berkonsentrasi dalam pertandingan tadi malam.  “Ini normal, para pemain (kemarin Selasa) menghubungi keluarga, teman. Konsentrasi tidak berada dalam level tertinggi," kata Jardim, dilansir dari FourFourTwo, Kamis (13/4).

Kendati demikian, pelatih asal Venezuela ini mengatakan ia percaya baik timnya maupun Dortmund telah mendapatkan konsentrasi menjelang laga. Sehingga kedua tim tetap tampil untuk laga tersebut.  Bintang muda Kylian Mbappe membuka skor untuk klub Ligue 1 tersebut pada menit ke-19. Sebelum Sven Bender melakukan gol bunuh diri ke gawang Dortmund, yang membuat Monaco unggul 2-0.

Ousmane Dembele mengurangi defisit gol bagi Dortmund pada menit ke-57. Pada menit ke-80, Mbappe kembali mencatatkan namanya di papan skor dan membuat Monaco unggul 3-1. Dortmund lantas menipiskan ketertinggakan melalui Shjinji Kagawa pada menit ke-84.

Jardim mengakui kemenangan di markas Dortmund selalu penting. Karena ia mengetahui kualitas Dortmund dan juga suasana dukungan yang ada di stadion. Akan tetapi, pelatih berusia 42 tahun ini menyadari bahwa perjuangan mereka belum selesai. Mereka masih harus berjuang untuk memenangkan leg kedua nanti di Stade Louis II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement