REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Paul Pogba menyebut ekspektasi publik berlebihan terhadap kinerjanya di Manchester United (MU). Status sebagai pemain termahal dunia, kata Pogba, menghadirkan berbagai tekanan yang mempengaruhi pekerjaannya sebagai pemain tengah.
Ia meminta publik, terutama fan MU agar realistis melihat kinerjanya. Menurut dia, permintaan terhadap dirinya terlalu berlebihan, salah satunya menjadi mesin gol. Saat ini, Pogba baru mencetak tujuh gol dari 43 laga.
"Ketika saya memberi assist kepada orang lain dan kami tidak mencetak gol itu bisa terjadi, tidak ada yang berbicara tentang ini. Tapi tidak apa-apa, sebab mereka ingin saya mencetak gol karena nilai transfer saya yang menggunung," kata pemain Prancis itu kepada media Inggris, dikutip Reuters, Kamis (13/4).
Pogba mengatakan orang-orang selalu menghakiminya karena tidak mencetak gol. Padahal, ia merasa sudah melakukan pekerjaannya sebagai pemain tengah dengan baik.
"Orang-orang yang melihat saya mengatakan, 'Pogba harus mencetak gol', 'Pogba harus melakukan ini'. Saya kira mereka melihat saya sebagai penyerang, pemain bertahan, dan gelandang," katanya.
MU akan menjalani pekan berat. Jumat (14/4) dini hari WIB, Iblis Merah akan bertandang ke markas Anderlecht untuk pertandingan leg pertama perempat final Liga Europa. Kemudian pada Ahad (16/4), MU akan menjamu Chelsea di Old Trafford dalam lanjutan Liga Primer Inggris. MU akan kembali berhadapan dengan Anderlecht, kali ini di Kota Manchester pada Jumat (21/4) dini hari WIB.