BOPI: PSSI dan Operator Liga 1 Langgar Komitmen

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengingatkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), taat komitmen. Jika tidak, BOPI mengancam akan meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengkaji ulang dan mencabut rekomendasi gelaran kompetisi sepak bola antarklub tertinggi di Tanah Air tersebut.

BOPI menemukan pelanggaran yang dilakukan PSSI bersama operator dalam pertandingan pembuka Liga 1 2017, Sabtu (15/4). Ketua tim verifikasi BOPI, Iman Suroso mengungkapkan salah satu pelanggara adalah membiarkan pemain asing yang tak punya Kartu Identitas Tinggal Sementara (Kitas) bermain. "Menurut kami (BOPI), PSSI dan LIB sudah melanggar komitmen. Dan saya pastikan akan ada teguran," kata dia kepada Republika di Jakarta, Ahad (16/4).

Iman mengungkapkan, laga antara Persib Bandung dan Arema FC di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), menampilkan pemain asing milik tuan rumah, yang teridentifikasi belum mempunyai Kitas. Hal ini disesalkannya. "Liga 1 ini sudah diawali dengan pelanggaran. Kami tidak ingin kompetisi ini bermasalah seperti yang sebelum-sebelumnya," ujar dia.

Iman menerangkan, dalam catatan pemberian rekomendasi Liga 1, BOPI dan LIB bersama PSSI, terang menyepakati tak memainkan pemain asing yang belum mengantongi Kitas. Faktanya, dalam laga tersebut, dua pemain asing milik tuan rumah, yaitu gelandang bertahan dari Ghana, Michael Essien dan striker asal Inggris Carlton Cole, teridentifikasi belum punya Kitas.

"Essien dan Cole itu masih VKU (Visa Kunjungan Usaha)," terang Iman. Dia menambahkan, ada dua nama pemain asing lain yang dimainkan kepelatihan Djajang Nurdjaman. Yaitu, penyerang asal Jepang, Shohe Matsunaga dan pemain bertahan kelahiran Yugoslavia, Vladmir Vujovic.

Akan tetapi, dua pemain terakhir, diterangkan Iman bermain lama di Indonesia dan punya Kitas. Adapun pemain asing milik tim tamu, tercatat ada tiga, yaitu bek asal Brasil Arthur da Rocha dan gelandang Esteban Vizcarra serta pemain bertahan dari Lebanon, Jad Noureddine.

Namun, Iman mengatakan, pemain asing di Arema FC sudah merumput lama di Indonesia. "Arema, pemain lama ada Kitas-nya. Mereka punya marquee player (pemain asing berstatus bintang) tapi memang enggak dimainkan," ungkap dia.

Iman menambahkan, BOPI punya kewenangan memberikan teguran kepada PSSI dan LIB lantaran pelanggaran ini. Bahkan jika pelanggaran tersebut, masih terjadi, BOPI tak segan mengkaji ulang pemberian rekomendasi. "Kalau tetap tidak mau melaksanakan apa yang sudah menjadi komitemen, kita (BOPI) bisa mengkaji ulang rekomendasi Liga 1," kata dia.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) BOPI, Heru Nugroho mengatakan, sebelum pertandingan antara Maung Bandung melawan Singo Edan, dirinya sudah menghubungi LIB. Dalam pembicaraan tersebut, diterangkan dia mengingatkan agar operator konsisten dengan catatan menjalankan rekomendasi Liga 1, tentang larangan memainkan pemain asing yang tak punya Kitas.

Tapi peringatan lisan tersebut mentah. Heru menceritakan, petinggi LIB, menyampaikan kepadanya, sudah meminta toleransi dari Ketua BOPI Noor Aman. Toleransi tersebut, dengan membolehkan pemain asing bermain yang tak punya Kitas turun lapangan dalam laga tersebut.

"Operator liga sekarang ini, masih saja sama tidak profesional. Tidak pegang janji (komitmen) dan tidak etis," ujar dia, Ahad (16/4). Heru menegaskan, akan melaporkan pelanggaran-pelanggaran tersebut, kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pun BOPI, akan menyurati LIB resmi sebagai teguran pertama.