REPUBLIKA.CO.ID, LEEDS -- Leeds United kembali harus bersabar untuk bisa mengembalikan kejayaan di tanah Britania dan Eropa. Leed kembali gagal promosi dari Divisi Championship, kompetisi kasta kedua di Inggris. Kolektor tiga gelar juara Liga Inggris dan satu Piala FA ini tak sanggup menuntaskan misi lolos ke Liga Primer Inggris musim depan.
Hasil seri 3-3 melawan Notingham Forest, Ahad (30/4) dini hari WIB, membuat finalis Liga Champions 1975 ini tertahan di peringkat ketujuh Divisi Championship. Leeds pun harus gigit jari karena tak bisa masuk ke babak play-off untuk mendapatkan tiket promosi Liga Primer Inggris.
Punya koleksi 74 angka dari 45 kali berlaga, Leeds tertinggal tiga angka dari Fulham di peringkat keenam. Dengan sisa satu laga musim ini, Leeds bisa saja menyalip posisi Fulham dengan perolehan angka sama pekan depan. Akan tetapi, jumlah perbandingan gol Leeds dengan Fulham tertinggal jauh. Leeds surplus 14 sedangkan Fulham 27.
Itu artinya, andai pun Fulham kalah pada pekan terakhir liga, pada saat yang sama Leeds harus menang dengan skor minimal 14-0. Pelatih Leeds Garry Monk pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
"Saya tahu ini mengecewakan, para pemain sudah memberikan segalanya tapi musim ini jadi pengalaman yang hebat," kata dia dikutip dari ESPN, Ahad.
Pelatih 38 tahun ini mengatakan, saat ini fokusnya ialah memberikan penutup musim yang baik bagi suporter. Laga melawan Wigan Athletic pekan depan akan jadi tugas terakhir Monk musim ini.
Lalu setelah musim ini selesai, Monk tak mau pusing memikirkan soal masa depannya. Hanya, eks pelatih Swansea City ini memastikan akan menghormati apapun yang jadi keputusan manajemen klub.
"Saya akan menghadapi apa pun hasil pembicaraan dengan manajemen nanti, yang jelas laga melawan Wigan akan fokus saya jalani," kata dia.
Musim 2003-2004 jadi awal keterpurukan tim yang pernah diperkuat Legenda Manchester United (MU) Eric Cantona ini. Saat itu mereka menduduki peringkat ke-19 Liga Primer Inggris dan harus terdegradasi .
Bermasalah dengan keuangan, Leeds semakin terus terpuruk hingga akhirnya harus turun ke kasta ketiga Liga Inggris, League One. Sampai satu dekade lebih berlalu, the Whites masih belum bisa kembali ke Liga Primer Inggris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
