REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara mengharapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk membangun lapangan sepak bola. Keterbatasan dana di daerah membangun lapangan sendiri menjadi alasan. “Membangun lapangan sepak bola di Ternate membutuhkan dana besar, karena tidak hanya mencakup biaya pembangunan konstruksi lapangannya, tetapi biaya pembebasan lahan yang cukup mahal," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ternate, Sukarjan Hirto, Kamis (4/5).
Pemkot Ternate memprogramkan dalam setiap kecamatan minimal ada tiga lapangan sepak bola. Hanya saja, Pemkot Ternate tidak memiliki dana yang cukup. Sehingga, program itu belum bisa diwujudkan. Bahkan, saat ini ada kecamatan yang sama sekali tidak memiliki lapangan sepak bola.
Sukarjan mengatakan, Ternate memiliki banyak pemain sepak bola yang berbakat. Itu dapat dibuktikan dengan lahirnya sejumlah pemain sepak bola asal daerah ini yang masuk tim nasional, seperti Fandi Mochtar, Zulham dan Ramdani Lestaluhu serta Ilhamnudin Armaiyn dan Mahdi Albar yang sempat memperkuat Timnas U-19.
Di Ternate saat ini banyak bermunculan sekolah sepak bola (SSB), yang menangani pembinaan pemain berbakat. Namun, SSB itu kesulitan melaksanakan pembinaan secara optimal karena tidak tersedianya lapangan sepak bola yang memadai. “Banyak SSB di Ternate yang terpaksa memanfaatkan satu lapangan sepak bola secara bergantian, bahkan ada yang hanya menggunakan lahan kosong untuk latihan.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika
