REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak selalu menjadi korban perang yang paling merana. Tidak hanya kehilangan orang-orang terkasih mereka juga kehilangan sekolah dan tempat belajar. Perang Suriah yang berlangsung selama enam tahun menyebabkan ratusan anak-anak kehilangan sekolah mereka.
Hal ini sangat menyakitkan untuk bintang besar dan duta Unicef, Lionel Messi. Hatinya remuk melihat anak-anak yang terpaksa mengungsi dan kehilangan sekolah mereka. "Satu hari dalam perang itu terlalu banyak. Anak-anak Suriah sudah menjadi subjek kekerasan dan kekejaman selama ENAM tahun yang menjadikan mereka sandera," kata Messi dalam akun media sosial Facebook-nya pada bulan Maret lalu.
Ia mengajak banyak orang untuk membantu Unicef untuk menghentikan perang ini. "Sebagai ayah dan duta Unicef hati saya hancur. Berikan suara Anda untuk Unicef menghentikan perang ini," tambah Messi.
Tidak berhenti mengajak orang menyurakan suaranya. Messi mendirikan 20 kelas prafabrikasi atau cetakan di Suriah untuk anak-anak korban perang. Donasi yang disalurkan Unicef dari Yayasan Leo Messi ini membantu lebih dari 1.600 anak di Suriah melanjutkan sekolah mereka.
Sekolah ini dilengkapi panel surya yang mendukung lingkungan terbaik untuk belajar walau di tengah konflik berkempanjangan. Panel surya digunakan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Sehingga anak-anak tetap bisa belajar di berbagai kondisi.
Berdasarkan laporan terakhir ada sekitar 60 persen anak Suriah yang didukung Messi kehilangan rumah mereka karena perang. Messi yang dianggap sebagai pemain terbaik dunia bersama Cristiano Ronaldo menjadi duta Unicef sejak tahun 2010.
Ia seringkali menyebut perang Suriah sangat menyakitkan hati. Sekolah ini bertujuan untuk mendorong anak-anak Suriah mendapatkan rutinitas, infrastuktur dan kondisi normal di situasi yang jauh dari kata normal.