REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Nusa Tenggara Barat (Asprov PSSI NTB) berharap wacana pemerintah membangun lapangan sepak bola di setiap desa bisa terwujud dalam rangka menggairahkan dunia persepakbolaan. “Kami menantikan program satu desa satu lapangan itu benar-benar terwujud," kata Sekretaris Umum Asprov PSSI NTB, Muhazam Fadly, Kamis (4/5).
Menurut pria kelahiran Lombok Barat 31 Desember 1967 ini, fasilitas lapangan di pelosok desa akan memotivasi masyarakat, terutama anak-anak muda untuk bermain sepak bola. Dengan memasyarakatkan kembali sepak bola terutama di pelosok desa diharapkan akan muncul calon-calon pemain terbaik yang bisa bersaing di tingkat nasional hingga internasional.
Muhazzam juga mendorong pemerintah daerah mengawal wacana pemerintah pusat membangun lapangan di setiap desa. Terlebih sudah ada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. "Sekarang sudah ada Dispora. Saya berharap dinas baru tersebut bisa menjemput bola ke pusat terkait dengan dana-dana pembinaan olahraga, khususnya sepak bola," katanya.
Ia mengatakan, kondisi lapangan sepak bola di NTB juga perlu mendapatkan perhatian serius sebab hingga saat ini belum ada lapangan berstandar nasional. NTB sudah memiliki Gedung Olahraga (GOR) 17 Desember di Turida, Kota Mataram, yang sering digunakan untuk pertandingan sepak bola nasional.
Namun, dari sisi standar masih belum layak untuk menggelar pertandingan berkelas selevel Liga 1. "Kondisi standar lapangan sepak bola di Ibu Kota NTB saja seperti itu, apalagi di kabupaten/kota lainnya," ucap Muhazzam.