REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy mengatakan timnya meraih kemenangan atas Persib Bandung bukan lantaran aksi bobotoh yang menekan pemain-pemain tim tamu. Sebaliknya, McMenemy mengatakan aksi itu tidak menguntungkan timnya.
Bhayangkara menang dengan skor akhir 2-0 di Stadion Patriot, Candrabhaga, Kota Bekasi, Ahad (4/6) malam. "Kejadian (rusuh) tadi bukan sebuah keuntungan bagi Bhayangkara. Kami menang karena usaha sendiri," kata Simon usai laga melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Senin (5/6).
McMenemy menyatakan the Guardian tampil bagus sejak awal laga hingga terjadinya gol kedua oleh Iham Udin Armayn pada menit ke-82. Sejak pemain 21 tahun itu menjebol gawang Persib, sejumlah bobotoh turun ke lapangan melampiaskan kekecewaannya kepada pemain Persib.
Sesama pendukung Persib juga bentrok di tribun. Terlihat juga suar atau flare yang menyala. Kemudian, suar itu dilemparkan ke lapangan sehingga pertandingan sempat terhenti beberapa menit sebelum laga berakhir.
Kendati melakukan aksi yang kurang terpuji, bekas pelatih Mitra Kukar dan Timnas Filipina itu menyatakan fans Persib tetap yang terbaik di Indonesia. Dia yakin bobotoh akan belajar dari apa yang terjadi di Stadion Patriot kemarin.
"Fans Persib terbaik selama saya menjadi pelatih di Indonesia," ujar Simon yang mulai melatih di Indonesia pada 2011.
Pelatih asal Skotlandia itu juga memberikan suntikan moril kepada Persib yang berada dalam tekanan fans dan terjun ke peringkat 11 klasemen sementara liga. Persib tetaplah salah satu klub besar di Indonesia. Karena itu, dia yakin Maung Bandung Persib akan belajar dan bangkit dari kekalahan.