REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar sangat menyayangkan kejadian ricuh yang dibuat segelintir Bobotoh saat Maung Bandung bertandang ke markas Bhayangkara FC, di Stadion Patriot, Candrabhaga, Kota Bekasi, Ahad (4/6) malam WIB kemarin. Pada laga yang berkesudahan 2-0 untuk kekalahan Persib itu, Bobotoh menerobos masuk ke lapangan beberapa menit sebelum laga berakhir.
Bobotoh menghampiri pemain-pemain Pangeran Biru menyampaikan kekecewaan dengan kata-kata tidak pantas. "Bobotoh menurut saya melebihi batas. Saya tidak tega melihat pemain digitu-gitukan," kata Umuh, di kediamannya di kawasan Kiara Condong, Kota Bandung, Senin (5/6) malam WIB.
Yang paling disayangkan Umuh adalah saat ia melihat pemain melontarkan makian kepada kapten Persib, Atep Rizal. Hal itu membuat Umuh sangat sedih karena ia merasa Atep tidak pantas diperlakukan dengan tidak terhormat. Pemain 31 tahun itu menurut Umuh punya jasa dan loyalitas yang besar untuk Persib.
"Saya sedih Atep harus menerima kata-kata kotor. Dia sudah banyak jasa untuk Persib," ujar Umuh menceritakan kejadian ricuh saat lawan Bhayangkara. Umuh sempat meneteskan air mata saat mengingat kembali makian-makian yang dilontarkan Bobotoh kepada pemain Persib.
Tapi pria yang akrab disapa Pak Haji itu bertekad tetap tegar. Apa yang dialami Persib saat ini baginya adalah sebuah cobaan. Umuh juga yakin yang membuat aksi ricuh di Patriot hanya segelintir Bobotoh yang menurut dia tidak loyal.
Bobotoh yang setia, menurut Umuh, tidak akan membuat hal-hal yang semakin memperburuk kondisi tim. "Saya minta maaf pada Bobotoh yang setia. Saya akan berusaha menyelamatkan Persib dari keadaan seperti ini walau tekanan kepada saya juga berat," kata Umuh, menambahkan.