REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE-- Paulo Dybala semakin jadi sorotan dunia dengan talenta dan keahlian mengolah bola yang ia miliki. Pada musim 2016/2017, Dybala kembali mempersembahkan gelar Scudetto dan Coppa Italia untuk timnya, Juventus. Sepanjang musim 2016/2017, Dybala membuat 19 gol dari 48 penampilan.
Keputusan pelatih timnas Argentina Jorge Sampaoli yang lebih memilihnya ketimbang striker kawakan, Sergio Aguero ke dalam skuat tim Tango seolah kian menegaskan kehebatan Dybala. Nama Dybala menggeser Aguero di daftar striker ketika Argentina melawan Brasil dalam laga persahabatan, Jumat (9/6) di Melbourne, Australia. Pada laga tersebut, Dybala membantu timnya meraih kemenangan 1-0.
Akan tetapi, kritik tajam disampaikan oleh legenda sepak bola Brasil Pele. Kolektor tiga trofi Piala Dunia ini mengatakan, Dybala tak sehebat seperti yang dikatakan orang. "Dybala tak sehebat seperti kata orang-orang," ujar Pele dikutip dari Football Italia, Sabtu (10/6).
Striker yang sudah mencetak 1.000 gol lebih ketika aktif bermain ini menilai, anggapan yang mengatakan Dybala adalah seorang pemain hebat belum bisa diamini. "Orang-orang bilang dia bisa menjadi Maradona. Tapi menurut saya satu-satunya yang sama dari Maradona dan Dybala adalah mereka menggunakan kaki kiri untuk menendang bola," ujarnya.
Meski perkasa, Dybala memang bukan tanpa cela. Penampilanya di final Liga Champions jadi antiklimaks perjalanan karier pemain 23 tahun itu musim ini. Pada laga melawan Real Madrid tersebut Dybala mati kutu hingga akhirnya ditarik oleh pelatih Juventus Massimialiano Allegri keluar lapangan pada babak kedua.