REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Gelandang Prancis Blaise Matuidi berharap suporter negaranya ikut menyanyikan lagu kebangsaan Inggris pada laga persahabatan kedua kesebelasaan. Prancis akan menjamu Inggris di Stadion Prancis, Rabu (13/6) dini hari.
Menurut Matuidi, tindakan itu akan menjadi bentuk simpati kepada the Three Lions menyusul aksi terorisme dalam tiga tahun terakhir di Bumi Ratu Elizabeth. "Sebelum laga nanti dimulai, kita harus tunjukkan perhatian kita," kata Matuidi kepada L'Equipe, dikutip Senin (12/6).
Aksi teror di Inggris, di antaranya bom bunuh diri di kota sepak bola Manchester akhir Mei lalu. Kala itu, 22 orang dinyatakan tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Awal bulan ini, aksis teror juga terjadi di London.
Pemain milik Paris Saint Germain (PSG) ini mengatakan, kejadian-kejadian itu membuat Inggris layak mendapatkan perlakuan istimewa dari publik Prancis. "Kami juga akan selalu mendukung sikap mereka dalam melawan aksi-aksi tak bertanggung jawab ini," ujar dia.
Matuidi menambahkan tindakan itu juga akan menjadi balasan bagi Inggris yang memertontonkan simpati pascaserangan teror di Prancis. Dia mengingat Les Blues harus bertandang ke Stadion Wembley pada 18 November 2015.
Kala itu, Prancis baru saja dihantam aksi bom di Paris yang menewaskan 129 orang. Selain mengheningkan cipta sebelum laga, pendukung yang memenuhi stadion termegah di Inggris itu ikut menyanyikan lagu kebangsaan Prancis, La Marseillaise.
Dukungan Inggris kepada Prancis kian kuat karena Pangeran William dan Perdana Menteri David Cameron turut hadir di dalam stadion.
Prancis baru saja menelan kekalahan dari Swedia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018, pekan lalu. Kekalahan itu membuat Les Blues bertengger di posisi dua Grup A. Les Blues mengoleksi poin yang sama dengan pemuncak klasemen, Swedia, yaitu 6 angka. Namun, Swedia unggul selisih gol.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
