REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Claudio Ranieri tak lama-lama menganggur. Empat bulan setelah manajemen Leicester City memecat dia, pelatih gaek asal Italia ini diangkat menjadi pelatih klub Prancis Nantes.
Penunjukan Ranieri tertunda peraturan-peraturan operator Ligue 1 (LFP) yang melarang klub mempekerjakan pelatih di atas usia 65 tahun. Ranieri akan berusia 65 tahun pada Oktober. Namun LFP akhirnya memberikan lampu hijau.
"Komite Hukum LFP, yang melakukan pertemuan pada 13 Juni 2017, memutuskan untuk mengesahkan penandatanganan kontrak kepelatihan profesional antara Tuan Claudio Ranieri dan FC Nantes," kata LFP pada pernyataan yang dirilis pada Selasa (13/6).
Kesuksesan Leicester untuk memenangi gelar Liga Inggris untuk pertama kalinya di bawah asuhan Ranieri disebut-sebut sebagai salah satu pencapaian paling layak dikenang di dunia olahraga. Sebab the Foxes sama sekali tidak diunggulkan pada awal musim.
Namun pria Italia itu dipecat sembilan bulan setelah mengangkat trofi, di mana Leicester mengapung di atas zona degradasi menyusul hasil-hasil yang tidak konsisten.
Nantes sebelumnya pernah melatih klub Prancis AS Monaco dan punya catatan apik. Ia membawa Les Rouge et Blanc promosi ke Ligue pada musim 2012/2013. Setelah itu, ia mengantarkan Monaco finis runner-up di belakang Paris Saint-Germain sebelum dilepaskan manajemen klub.
Nantes akan menjadi tim ke-17 Ranieri dalam 31 tahun karier kepelatihannya. Sebelumnya, ia pernah menukangi sejumlah klub besar, di antaranya Napoli, Fiorentina, Juventus, AS Roma, dan Inter Milan, Chelsea, Valencia dan Atletico Madrid.
Nantes finis di peringkat ketujuh Ligue 1 musim lalu. Pelatih Sergio Conceicao meninggalkan posisinya pada bulan ini setelah mengambil alih posisi arsitek tim di klub Portugal Porto.
Nantes sempat merajai Ligue 1 pada pertengahan 1990-an sampai awal 2000-an. Terakhir Les Canaris menjadi juara pada musim 2000/2001.