REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Timnas Inggris menyerah 2-3 dari tuan rumah Prancis pada laga persahabatan di Stade de France, Rabu (14/6) dini hari WIB. Pada laga tersebut, Inggris dan Prancis sempat saling kejar sampai akhirnya tim tamu yang harus menyudahi laga dengan kekalahan.
Pelatih Inggris Gareth Southgate mengutarakan ada perasaan campur aduk dalam hatinya soal laga persahabatan tersebut. Ia mengatakan, Inggris sebenarnya bermain sangat baik sebagai tim yang bertamu ke markas finalis Piala Eropa 2016.
Southgate menilai, ketika bisa unggul 1-0 lebih dulu lewat striker Harry Kane, tim besutannya menunjukkan determinasi tinggi lewat serangan cepat yang akurat. Perpindahan bola dari kaki ke kaki para pemain berjalan baik hingga sampai ke mulut gawang dan bisa diselesaikan oleh Kane menjadi gol.
"Selama pertandingan kami bisa menunjukkan kualitas yang sangat membahayakan Prancis. Hingga 60 menit pertama saya pikir kami di depan Prancis," kata Southgate dikutip dari the Guardian, Rabu.
Tetapi, pelatih yang baru menangani Inggris September 2016 silam ini melihat pasukan Tiga Singa keteteran dengan kekuatan fisik Prancis. Menurutnya, skuat Les Bleus punya stamina yang luar biasa tahan banting hingga peluit akhir pertandingan.
Tak heran menurutnya, Inggris kedodoran memasuki menit-menit akhir meski sudah memasukkan banyak tenaga baru ke lapangan. "Sampai skor 2-2 semua masih baik-baik saja, tapi Prancis punya kekuatan fisik hebat yang malam ini mereka tunjukkan kepada kami. Serangan balik mereka sangat berbahaya dan cepat," kata Southgate.
Setelah laga ini, timnas Inggris akan rehat selama dua bulan lebih sebelum kembali beraksi awal September mendatang. Setelah itu, the Three Lions mereka akan melawan Malta pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018.