Kamis 15 Jun 2017 17:08 WIB

Emil Mengaku Masuk Ruang Ganti Persib karena Diajak

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (dari kiri ke kanan), Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI M Herindra dan Direktur Umum PT Persib Bandung Bermartabat Glenn T Sugita meresmikan peluncuran bus baru tim Persib Bandung di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jumat (2/6).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (dari kiri ke kanan), Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI M Herindra dan Direktur Umum PT Persib Bandung Bermartabat Glenn T Sugita meresmikan peluncuran bus baru tim Persib Bandung di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jumat (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku hanya diajak manajemen untuk mendoakan para pemain Persib. Emil, sapaan akrabnya, juga tidak tahu terkait adanya aturan yang melarang kepala daerah masuk ke ruang ganti sebelum pertandingan berakhir.

"Saya itu tidak pernah berinisiatif mendatangi ruang (ganti) pemain Persib. Pasti kalau saya ke sana, karena disuruh oleh pihak manajemen Persib. Jadi kemarin juga sama," kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (15/6).

Pada pertandingan Persib Bandung melawan Persiba Balikpapan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Emil, sapaan akrabnya, mendatangi ruang ganti pemain di paruh babak pertama.

Sesuai regulasi Liga 1, Bab 1 Pasal 6 Ayat 2 Poin O berbunyi setiap tim menjamin bahwa tidak ada personel yang tidak berhak untuk memasuki ruang ganti tim. Dengan demikian, apa yag dilakukan Emil merupakan sebuah pelanggaran.

Emil masuk dalam tamu VIP karena statusnya sebagai kepala daerah berdasarkan regulasi Liga 1 dalam Bab IV Pasal 27 Ayat 4. Emil boleh masuk ruang ganti, namun disertai beberapa syarat. 

Tamu VIP diperbolehkan ke ruang ganti setelah pertandingan berakhir pertandingan dengan jumlah tamu maksimal lima orang dan didampingi oleh general coordinator dan wajib memakai VIP pass. Emil mengaku datang ke ruang ganti karena diminta untuk mendoakan dan memberikan semangat kepada seluruh punggawa Maung Bandung untuk meraih kemenangan.

"Saya udah nelepon Pak Umuh (Manajer Persib). Pak Umuh juga enggak tau ada aturan seperti itu. Saya juga kalau tahu itu (aturan), ya masa' saya melanggar, 'kan. Berarti karena ketidaktahuan kira-kira begitu," ujar dia. 

Jika melanggar maka Persib terancam mendapat sanksi berupa denda sebesar Rp 100 juta sesuai dengan Bab 1 Pasal 6 Ayat 2 Poin T. "Saya mah lagi happy-happy nonton di tribun diajak menyemangati, mendoakan, udah itu aja," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement