REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-16 ditahan imbang Vietnam 1-1 pada laga kedua turnamen invitasi Tien Phong Plastic Cup 2017 di Stadion Hoa Xuan, Da Nang, Vietnam, Jumat (16/6). Gol kapten Brylian Aldama pada menit ke-23 dibalas Nguyen Doc Huang menit ke-52.
Hasil ini membuat Vietnam dan Indonesia sama-sama mengumpulkan nilai empat hasil dari sekali menang dan sekali imbang. Namun, Vietnam punya produktivitas gol lebih baik sehingga memuncaki klasemen turnamen yang diikuti empat tim ini.
Timnas U-16 semestinya bisa memenangi laga dengan skor besar andai tak membuang begitu banyak peluang pada babak pertama. Tim asuhan Fakhri Husaini harus membayar mahal akibat ketidaktenangan menyelesaikan peluang.
Permainan kombinasi operan pendek dan panjang timnas U-16 langsung mengancam gawang Vietnam pada menit kedua. Berawal dari lemparan ke dalam di sisi kanan, satu pemain timnas U-16 mengecoh dua pemain Vietnam sebelum mengirim umpan lambung ke tiang jauh. Andre Oktaviansyah dengan bebas menyambut bola, tapi sodorannya hanya tipis di sisi kiri gawang.
Dua menit berselang, Andre lolos di kotak penalti Vietnam setelah menerima umpan terobosan. Ia diganjal dan terjatuh, tapi wasit Mongkochai Pechsri dari Thailand memberi sinyal bukan pelanggaran.
Pada menit ke-17 Hamsah Lestaluhu lepas di kotak penalti Vietnam, tapi tendangan mendatarnya hanya menyamping di sisi kanan gawang.
Dua menit berselang, giliran Rendy Juliansyah berhasil lolos di kotak 16 Vietnam. Ia mengecoh satu bek, tapi saat menendang posisi kakinya tak sempurna. Bola ditahan kiper Nguyen Van Viet dan mengarah ke Hamsa. Sayang, Hamsa yang dalam posisi sangat bebas gagal mengangkat bola dengan sempurna sehingga kembali dimentahkan Nguyen Van Viet.
Akan tetapi, pertahanan Vietnam akhirnya jebol pada menit ke-23. Berawal dari serangan Vietnam yang dipatahkan di tengah, bola dioper ke Brylian. Ia dengan cepat mengoper Rendy yang bergerak ke kanan. Pergerakan Rendy menarik dua pemain bertahan Vietnam.
Ia kemudian dengan cerdik melepas bola ke arah Brylian yang berlari dari lini kedua. Meski dalam posisi dibayangi pemain Vietnam, Brylian dengan tenang menaklukkan Nguyen Van Viet dengan tendangan kaki kirinya. Gol ini disambut sukacita bench Indonesia.
Vietnam bukan tanpa perlawanan. Hanya, meski beberapa kali mencoba mengancam, tak ada serangan yang benar-benar membahayakan gawang Indonesia.
Satu peluang terbaik Vietnam tercipta pada menit ke-38 kala Nguyen Duc Hoang lolos di kotak penalti. Tapi, kiper Ahludz Dzikri Fikri dengan sigap menghentikan bola sebelum Duc Hoang sempat menendang.
Vietnam mengubah gaya bermain pada babak kedua. Setelah gagal membangun serangan dari sisi sayap dan tengah, tuan rumah bermain operan panjang langsung mengarah ke pertahanan Indonesia. Pola permainan ini efektif merepotkan timnas U-19. Beberapa kali pemain Vietnam lepas setelah unggul dalam bola atas. Nguyen Doc Huang akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-52 setelah menyambut umpan sepak pojok.
Berhasil menguasai permainan membuat Vietnam semakin percaya diri untuk memainkan bola dari tengah ke bawah sebelum mengirimkan operan jauh. Beberapa kali peluang tercipta bagi Vietnam. Beruntung, lini depan asuhan Vu Huong Viet tak cekatan memaksimalkannya.
Timnas U-19 yang kehilangan determinasi seperti babak pertama tetap berusaha untuk mencari gol kemenangan. Namun, para pemain Vietnam sudah bisa membaca alur bola terakhir sehingga tak banyak ancaman berarti tercipta sepanjang babak kedua.
Indonesia akan menghadapi Cina Taipei pada laga terakhir Ahad (18/6). Adapun Vietnam akan ditantang Myanmar. Hasil dua laga ini menentukan tim yang akan menjuarai turnamen ini.