Kamis 22 Jun 2017 22:52 WIB

Ekspansi Taipan Cina di Bisnis Sepak Bola Negeri Piza

Rep: Lintar Satria/ Red: Andri Saubani
Pemilik baru AC Milan, Yonghong Li.
Foto: EPA/Matteo Bazzi
Pemilik baru AC Milan, Yonghong Li.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 6 Juni 2016 perusahaan retail asal Cina, Suning Commerce Group membeli 70 persen saham Inter Milan senilai 270 juta euro. Saat itu menjadi penjual klub termahal Eropa ke Cina.

Dua bulan berikutnya tempatnya pada tanggal 5 Agustus 2016, mantan perdana menteri Itali Silvio Berlusconi sepakat menjual tim sepak bola bersejarah AC Milan ke konsorsium Cina. Transaksi itu senilai 740 juta euro termasuk 220 juta euro dalam bentuk utang.

Setelah AC Milan, kini giliran Parma yang mendapat investor baru. Manejemen Parma menjual 60 persen saham ke Jiang Lizhang yang saat ini sudah memiliki tim sepak bola Spanyol Granada dan lima persen saham di tim basket NBA Minnesota Timberwolves.

"Saya percaya dengan adanya kerjasama baru, dikelilingi orang-orang yang mencintai Parma seperti Hernan (Crespo) dan dukungan dari manajemen sekarang, akan ada perkembangan yang sebelumnya tidak pernah terjadi di klub kami," kata direktur Parma, Marco Ferrari, seperti dilansir dari SBS, Kamis (22/6).

Mantan pemain Parma, Hernan Crespo akan menjadi wakil presiden dalam manajemen baru ini. Crespo bermain di Parma dimasa kejayaan pada tahun 1996 sampai 2000 dan kembali lagi pada 2010 menjelang pensiun. "Ketika Anda menuju sepak bola profesional yang lebih kompetitif kami pikir bahwa harus ada pemegang saham mayoritas yang bisa bertindak di beberapa momen," kata Ferrari seperti dilansir dari Football Italia.

Ferrari mengatakan, salah satu alasannya menjual saham mayoritas ke Lizhang karena ia melihat Lizhang memiliki hak siar televisi untuk olahraga di negaranya. Selain itu Lizhang juga mempunyai koneksi yang luas di sepakbola dan olahraga lainnya.  "Ia sosok yang serius dan bisa diandalkan, seseorang yang sangat bersemangat berinvestasi di Parma, karena klub ini punya daya tarik tersendiri di pasar Asia sejak 1990-an," tambahnya.

Pada 1990, Parma memang sangat terkenal tidak hanya di dataran Eropa tapi juga di Asia. Pada 1995 dan 1999 mereka pernah mengakat Piala UEFA, Piala Europa pada 1993 dan tiga kali meraih Piala Italia.

Parma akan menghadapi persaingan di Serie B musim depan. Parma naik ke Serie B setelah mengalahkan Alessandria 2-0 dari jalur play-off Liga Pro. Dua tahun lalu mereka harus menapaki jalur dari Serie D usai dinyatakan bangkrut.

Selain sebagai upaya peningkatan prestasi Cina di pentas internasional bisnis menjadi alasan yang kuat investor Cina melirik sepakbola Eropa sejak dua tahun yang lalu. Sejak 2 November 2015 perusahaan otomotif Cina, Restar Group membeli klub La Liga Espanyol senilai 17,8 juta euro investor Cina dari berbagai latar belakang terus melakukan ekspansi ke sepakbola Eropa.

Jumlah penonton sepak bola di Cina yang sangat besar menjadi alasan yang kuat untuk berbisnis di bidang ini. Pada Desember 2015 FIFA melaporkan ada sekitar 253 juta masyarakat Cina menonton sepak bola. Sekitar 18 persen dari total populasi. Membuat negara ini memiliki jumlah penonton sepak bola terbesar di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement