REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina kembali membuat langkah mencegah klub-klub sepak bola mereka menghambur-hamburkan uang untuk mendatangkan pemain asing. Cina secara efektif akan memberlakukan aturan melipatgandakan biaya bagi klub-klub mereka yang mendatangkan pemain asing berharga mahal menjadi dua kali. Langkah ini bertujuan memperlambat masuknya bintang-bintang dari luar negeri dan mendorong talenta lokal mencuat.
Asosiasi Sepak Bola Cina (CFA) mengumumkan pada Kamis (22/6), bahwa setiap klub yang membayar lebih dari 45 juta renminbi (5,9 juta euro) untuk transfer pemain asing harus membayar jumlah yang sama untuk mendanai program pengembangan pemain muda CFA. Pajak ini akan diberlakukan sampai akhir jendela transfer musim panas liga Cina yang jatuh pada 14 Juli.
Transfer untuk pemain lokal senilai lebih dari 20 juta renminbi (2,6 juta euro) juga akan dikenakan pajak sebesar 100 persen.
Kebijakan baru ini berpotensi menggagalkan kesepakatan yang mengaitkan klub-klub Liga Super China dengan sejumlah bintang sepak bola dunia seperti Wayne Rooney atau Diego Costa.
Selama tahun lalu, transfer Shanghai SIPG sebesar 60 juta euro untuk penyerang Brasil Hulk telah membawa gelombang perhatian ke liga Cina. Namun pejabat olahraga setempat mengatakan pembelian tersebut hanya memberikan sedikit keuntungan jangka panjang untuk sepak bola Cina.
Uang pajak transfer akan digunakan untuk pelatihan pemain muda, pembangunan fasilitas olahraga umum, dan pengembangan sport science dalam sepak bola, menurut pernyataan CFA seperti dikutip ESPN.
Dalam beberapa pekan terakhir, CFA juga telah mengusulkan peraturan baru yang mengharuskan tim memainkan pemain Cina di bawah 23 untuk setiap pemain asing yang ada di lapangan.