Kamis 29 Jun 2017 11:32 WIB

Pemilik DC United Ungkap Visi Besar Klub Musim Depan (1)

Pemilik DC United Erick Thohir dan Jason Levien (tengah).
Foto: Washington post
Pemilik DC United Erick Thohir dan Jason Levien (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih DC United Ben Olsen mendapatkan dukungan kuat dari para pemilik klub meski menjalani musim yang mengecewakan di MLS. Kondisi ini mungkin berubah musim depan saat DC United bersiap membuka stadion baru pada musim panas mendatang.

Dua bos DC United mengungkapkan kepada Washington Post mengenai rencana mereka untuk Olsen, bersama dengan visi yang lebih luas untuk membangun tim melalui fondasi kokoh dari bintang muda, dan untuk memanfaatkan arus pendapatan baru yang diciptakan oleh pembukaan Stadion Audi Field tanpa menggerogoti pengeluaran.

"Kami ingin menciptakan nama dan kemenangan besar kami sendiri," kata Jason Levien dalam sebuah wawancara bersama mitra bisnisnya Erick Thohir, investor utama tim tersebut, dikutip Washington Post, Rabu (28/6).

Ia merasa tak perlu membuat langkah pemasaran karena menilai Washington DC sebagai kota sepak bola. Ia percaya AudiF Field akan dipenuhi penonton yang ingin menyaksikan sepak bola berkualitas dan bermain dengan cara yang benar. "Jika kita memiliki produk yang menarik, orang pasti ingin berada di sana," kata dia.

Ia mengungkapkan para pemilik senang dengan kinerja Olsen dalam keadaan sulit dan berencana untuk membimbingnya ke Audi Field, sebuah stadion berkapasitas 20 ribu yang sedang dibangun di dekat Nationals Park.

"Kami bisa menjadi lebih baik, tapi dia melakukan pekerjaan yang bagus dengan apa yang kami miliki," kata Levien. "Ada banyak kepercayaan kepada Benny di antara pemain, staf, pemilik," ujarnya

Erick menambahkan, DC United akan naik musim depan. "Ketika kami datang pada tahun 2012, visi utama kami adalah membangun stadion dan memastikan kami masuk ke babak playoff," kata Thohir, seorang eksekutif Indonesia yang bekerja sama dengan Levien tahun itu untuk membeli hak mayoritas tim. 

Ia mengatakan, setelah stadion selesai, para pemilik bisa berinvestasi lebih banyak untuk tim agar bisa bersaing lebih dari sekedar lolos ke babak playoff.

Pada pertengahan musim ini, DC United memiliki catatan 5-9-3 dengan 11 laga tanpa gol. DC United berada di dua terbawah Wilayah Timur. 

Namun, menghadapi tantangan keuangan di Stadion RFK yang sudah ketinggalan zaman, United telah berjalan dengan baik selama bertahun-tahun dengan anggaran terkecil untuk gaji dan operasional dari 22 tim di MLS.

Sementara banyak klub telah meningkatkan pengeluaran, Olsen telah bekerja dengan General Manager Dave Kasper dalam menyusun daftar prospek, bagian-bagian yang beragam dari seputar liga dan pemain impor.

United akan terus mencari pemain musim panas ini - pemain depan Deshorn Brown tiba pekan lalu -namun tidak memiliki rencana untuk menandatangkan bintang internasional yang lebih tua seperti Chicago yang mengakuisisi pemain tengah Jerman Bastian Schweinsteiger. 

Sebaliknya, Levien mengatakan, United berencana untuk meningkatkan belanja gaji di tahun-tahun mendatang dan memantau bakat muda, terutama dari Amerika Latin, dengan harga tinggi tapi tidak berlebihan. Ekspansi Atlanta United menawarkan model yang dapat ditiru dengan menggaet sejumlah pemain muda Amerika Latin berprospek besar.

DC United juga bertujuan membangun tim di dengan fondasi kiper Bill Hamid, bek Steve Birnbaum dan gelandang Acosta, Ian Harkes dan Chris Durkin, seorang pemain berusia 17 tahun. Hamid (26), Harkes (22) dan Durkin adalah pemain lokal; Birnbaum, 26, merupakan draft pick nomor dua pada 2014; Dan Acosta, 23, dibeli dari Boca Juniors setelah satu tahun dipinjam United. Hanya Hamid yang habis kontraknya setelah musim ini. Manajemen klub melakukan negosiasi selama berbulan-bulan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement