Kamis 29 Jun 2017 12:12 WIB

Pemilik DC United Ungkap Visi Besar Klub Musim Depan (2)

Pengusaha Erick Thohir bersama Kapten DC United Steve Birnbaum dan pelatih DC United Ben Olsen saat meresmikan pembangunan Stadion Audi Field
Pengusaha Erick Thohir bersama Kapten DC United Steve Birnbaum dan pelatih DC United Ben Olsen saat meresmikan pembangunan Stadion Audi Field

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pemilik DC United Erick Thohir dan Jason Levien mengungkapkan visi besar klubnya ke depan setelah pembangunan stadion baru Audi Field. DC United, kata mereka, akan membangun tim dari sejumlah pemain muda lokal dan menambah kekuatan tim dengan menarik talenta-talenta muda berbakat dari Amerika Selatan. Langkah ini dinilai realistis ketimbang mendatangkan pemain bintang dengan nama besar dari Eropa.

[Baca: Pemilik DC United Ungkap Visi Besar Klub Musim Depan (1)]

Keduanya percaya pembangunan Stadion Audi Field akan memberikan pemasukan signifikan untuk berinvestasi ke dalam tim. Satu hal yang pasti, DC United akan tetap mempertahankan pelatih Ben Olsen.   

Olsen memasuki musim ketujuh di tim Merah Hitam. Dia merupakan pelatih terlama dalam sejarah United. Tak satu pun pendahulunya tinggal lebih dari tiga tahun. Hubungannya dengan United sebagai pemain, asisten pelatih dan pelatih kepala bahkan lebih lama lagi, yakni 20 tahun. Padahal usia DC Unitd baru 22 tahun. Itu menjadikannya sosok yang paling dikenal sejak dulu hingga sekarang dalam sejarah organisasi.

Di antara tujuh tim olahraga pro Washington, mulai dari tim sepak bola wanita Spirit sampai Redskins NFL, tidak ada pelatih lain bisa menyamai usia panjang Olsen di klub. Hanya pelatih Sporting Kansas City Peter Vermes yang berada di depannya dalam hal bekerja di MLS.

Olsen telah membawa DC United ke babak playoff empat dari lima tahun terakhir dan mengumpulkan rekor musim reguler keseluruhan 77-88-56, angka yang ternoda pada musim 2013 dengan catatan 3-24-7 pada 2013. United memenangkan US Open Cup pada 2013 dan finis pertama di Wilayah Timur selama musim reguler 2014 namun belum mencapai final wilayah sejak 2012.

Olsen, 40, memiliki kontrak yang dijamin sampai tahun 2019 , dengan ketentuan untuk tetap berada di dalam organisasi jika dia dibebaskan dari tugas kepelatihan.

"Anda bisa melihat kemajuannya" sejak 2012," kata Erick. "Pelatih dan pemain datang dan pergi, tapi dari manajemen, kami harus menunjukkan sejumlah kesetiaan. Oke, ini industri, ini bisnis, tapi kesetiaan juga penting. Ini bukan hanya tentang uang."

Levien memuji perkembangan Olsen sebagai pelatih di tengah keterbatasan sumber daya. Dia menjadi pelatih sementara pada musim panas 2010 setelah hanya delapan bulan menjadi asisten dan kurang dari setahun setelah pensiun sebagai gelandang.

"Jika kita tidak melihat kemajuan dalam tiga atau empat tahun terakhir, mungkin akan berbeda. Kami memiliki banyak kepercayaan pada dirinya," kata Levien.

Olsen, kata dia, sudah memodifikasi cara bermain DC United. Ia mengatakan pemilik menantikan kreativitas Olsen selanjutnya di tengah tekanan kepada pemilik dan pelatih.

Saat berkunjung ke Washington pekan ini, Erick mengungkapkan telah berkata kepada pemain bahwa mereka harus kembali ke playoff. Pada saat bersamaan, pemilik juga berusaha menambah kekuatan tim secara bertahap. "Jadi, ketika stadion selesai, kami memiliki tim yang akan berada di posisi untuk mulai bersaing meraih gelar juara," kata dia.

Erick mengatakan, DC UNited wajib menembus playoff musim ini meskipun sukar. Namun saat bersamaan menegaskan dukungan penuh kepada Olsen. Levien menambahkan, menjadi kewajiban seluruh pihak di klub untuk mewujudkan ambisi itu. Enam dari 11 tim di setiap wilayah akan lolos ke playoff sehingga target ini dinilai tak terlalu sukar.

Proyek stadion, kata Levien, dijadwalkan dibuka Juni tahun depan. United telah menjual sebagian besar 31 suite mewah Audi Field. Dorongan tiket musiman yang sedang berlangsung akan mempercepat musim panas ini. Penonton laga DC United rata-rata 16.469 di Stadion RFK musim ini, peringkat ke-18 di liga.

United akan bekerja sama dengan liga untuk menjadwalkan pertandingan kandang, yang berarti mungkin selusin di jalan untuk memulai musim ini. Kemungkinan penundaan konstruksi, Levien mengatakan, tidak akan mencegah tim tersebut untuk memainkan semua 17 laga awal di tempat baru musim depan.

"Kami tidak melihat skenario dimana kami bermain di RFK tahun depan," kata Levien.

Dalam dua pekan ke depan, katanya, konstruksi baja stadion akan dilakukan. Ia membantah tudingan akan menjual Audi Field setelah selesai. Levien berjanji akan terus berjuang bersama Erick untuk membangun DC United menjadi tim yang disegani di MLS.

"Orang terus mengatakan hal yang sama. Kami sudah di sini beberapa tahun. Sebagai sebuah organisasi, ada rasa bangga berjuang agar stadion selesai. Di dalam dan di luar lapangan, kami punya banyak pekerjaan di depan."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement