Jumat 30 Jun 2017 08:04 WIB

Cara Atlet Taekwondo Hadirkan Suasana Lebaran di Korea

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ratna Puspita
Pertandingan Taekwondo. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pertandingan Taekwondo. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi momen bagi semua Muslim untuk berkumpul dan bersilaturahim dengan keluarga. Para perantau di Jakarta akan melakukan tradisi muleh ke udik atau pulang ke kampung halaman ketika Lebaran.

Para perantau itu rela menempuh perjalanan yang kurang nyaman seperti berada di kendaraan selama belasan jam untuk bertemu dengan keluarga. Namun, banyak pula umat Islam yang terpaksa melewatkan momen Lebaran bersama keluarga.

Empat atlet yang tergabung dalam tim nasional Taekwondo Indonesia harus berada di Muju, Korea Selatan, untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Taekwondo. Kejuaraan ini dihelat sejak 24 Juni hingga Jumat (30/6) hari ini.

Kendati jauh dari keluarga, para taekwondoin Indonesia berusaha menghadirkan suasana Lebaran di Korea Selatan. Taekwondoin Indonesia, Marska Halinda, mengaku sudah terbiasa melewati momen Lebaran dengan bertanding di Negeri Ginseng.

Tahun ini merupakan lebaran ketiga dia tidak berkumpul dengan keluarga dan harus bertanding di luar negeri. Namun, ada hal yang tetap dia rindukan dari Hari Raya Idul Fitri. "Suara takbir," kata Mariska.

Mariska menerangkan, ketiadaan suara takbir membuat suasana Lebaran di Korea Selatan menjadi sangat berbeda. Ia tidak bisa mendengarkan suara takbir pada malam pertama Hari Raya Idul Fitri.

Mariska pun mencari cara agar tetap bisa mendengarkan lantunan sara takbir dan tidak kehilangan momen Lebaran. “Malam takbiran kami di sini menelpon keluarga di Indonesia supaya dapat suasana takbirannya,” kata dia.

Melalui sambungan telepon internasional, Mariska akan bisa mendengarkan suara takbir. Dia merasa bersyukur masih bisa mendengarkan suara takbir meski harus berlebaran di Korea.

Kerap merayakan hari raya di luar negeri juga menguatkan kekompakan timnas Taekwondo. Mariska mengatakan dia dan rekan-rekan di timnas Taekwondo juga sudah seperti keluarga karena kerap bepergian bersama. “Lebaran tidak bersama keluarga memang berbeda rasanya tapi mungkin karena sudah terbiasa dan bersama satu tim sudah seperti keluarga,” kata Mariska.

Karena sudah seperti keluarga, Mariska dan anggota tim tetap melakukan kebiasaan saat lebaran seperti saling bermaafan pada pagi Idul Fitri. Namun, mereka tidak dapat melaksanakan shalat Idul Fitri karena harus bertanding di Kejuaraan Dunia Taekwondo.

Shalat Id bukan satu-satunya ibadah yang harus dia lewatkan. Mariska juga terpaksa melewatkan sisa hari puasa setibanya di Korea pada Selasa (20/6) lalu. Dia akan mengganti utang puasanya pada bulan lain. Meski begitu, selama di Korea, Mariska bercerita dia tidak melewatkan shalat lima waktunya kendati sulit pergi ke masjid.

Pada Kejuaraan Dunia Taekwondo itu, tim Indonesia tidak berhasil mendapatkan medali. "Kami sudah berjuang dengan maksimal," kata Mariska. Setelah kejuaraan selesai hari ini, timnas Taekwondo akan pulang ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement