REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR- CEO PT PSM Munafri Arifuddin mengkritik PSSI dan PT Liga Indonesia Baru tentang pencabutan sementara regulasi U-23 untuk klub-klub Liga 1. Munafri menyebut PSSI dan PT LIB inkonsisten lantaran mengubah aturan yang belum lama dibuat. "Perubahan regulasi ini menunjukkan kepada kita bahwa PSSI dan PT LIB inkonsisten. Kalau sudah membuat aturan sejak awal penerapannya ya minimal satu tahun," kata Munafri, dikutip dari laman resmi PSM, Ahad (2/7).
Pimpinan manajemen Juku Eja itu menyebut aturan yang mengharuskan ada minimal tiga pemain U-23 di tim inti Liga 1 sudah berjalan dinamis. Banyak klub yang sudah menyesuaikan kondisi tim dengan menyeimbangkan skuat senior dan skuad muda. Dengan pencabutan regulasi U23, Munafri khawatir akan menjatuhkan mental pemain muda. Karena kini mereka harus bersaing ketat dengan semua pemain senior untuk posisi yang sama.
Seperti diketahui, PSSI dan PT LIB beberapa hari lalu mengumumkan bahwa regulasi pemain U23 untuk klub Liga 1 dicabut sementara setidaknya sampai SEA Games 2017 Malaysia selesai. PSSI berdalih aturan tersebut dicabut sementara karena persiapan Timnas U-22 sudah hampir rampung.
PSM merupakan klub pemuncak klasemen sementara Liga 1. Dari 11 pekan awal, Ayam Jantan dari Timur memetik tujuh kemenangan dua imbang dan dua kali kalah. "Perubahan aturan ini bisa membuat emosi pemain muda naik turun," ujar Munafri.