REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy menilai kekalahan dalam laga kandang menghadapi Barito Putera 1-0, Selasa (4/7) malam, merupakan sebuah hal yang menyakitkan.
"Menyakitkan memang kalah di kandang padahal kami punya banyak peluang. Tapi itu harus segera diakhiri dan selanjutnya menatap ke depan," katanya di Bekasi, Rabu (5/7).
Namun demikian, mantan pelatih Tim Nasional Filipina itu mengaku telah mengajak seluruh anak asuhnya untuk segera melupakan kekalahan tersebut dan fakus pada laga selanjutnya menghadapi PSM Makasar pekan depan. Gol tunggal MJ Cordoba memupus harapan The Guardian memuncaki sementara klasemen Gojek Traveloka Liga1 2017.
Menurut Simon, kekalahan ini jelas membuat target Bhayangkara sedikit meleset, namun dirinya meminta semua pemain untuk segera melupakan kekalahan. "Saya berharap tim bisa segera bangkit lagi, Akan ada sejumlah eveluasi menyeluruh terkait performa tim dipertandingan terakhir. Kami juga sudah banyak berdiskusi dengan staf pelatih. Mudah-mudahan ada solusi terbaik ketika menghadapi PSM Makasar," katanya.
Evaluasi yang dimaksud Simon adalah perbaikan pada lini tengah Bhayangkara ketika menghadapi Barito. Dua gelandang Evan Dimas dan Wahyu Subo yang absen pada laga menghadapi Barito Putera jelas membuat tim yang berdomisili di Jalan Wijaya XV, Jakarta Selatan itu sedikit timpang.
"Kabar baiknya, Wahyu Subo sudah bisa bermain lagi di Bhayangkara, tinggal bagaimana kami nantinya akan memaksimalkan setiap peluang yang ada," katanya.
Ketika melawan Barito, Bhayangkara memang mendapatkan sejumlah peluang, namun sayang semua peluang terbuang percuma dan tidak bisa dikonversi menjadi gol. "Ketika melawan PSM Makassar, saya ingin tim lebih jeli lagi dalam memanfaatkan sejumlah peluang, khususnya pada finishing touch," katanya.
Sementara itu, Kapten Tim Bhayangkara Indra Kahfi meminta rekan-rekannya untuk bangkit di laga selanjutnya. "Jadikan kekalahan kemarin sebagai pelajaran berharga dan mari sama-sama menatap pertandingan selanjutnya secara optimistis," katanya.