Ahad 09 Jul 2017 17:49 WIB

Tundukkan Bhayangkara, PSM Jaga Rekor Kandang Tanpa Kekalahan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ratna Puspita
Logo Liga 1 Indonesia.
Foto: ist
Logo Liga 1 Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PSM Makassar mempertahankan rekor tak terkalahkan di kandang. PSM kembali unggul dengan skor akhir 2-1 ketika menjamu Bhayangkara FC pada pekan ke-13 Liga 1 di Stadion Andi Mattalatta pada Ahad (9/7). Ini menjadi kemenangan kandang yang ketujuh bagi PSM.

Pertandingan babak pertama kedua kesebelasan berakhir dengan skor 1-0. Gol tunggal tersebut milik gelandang tengah tuan rumah, Syamsul Bachri Haerudin, yang terjadi pada menit ke-17.

Pada awal babak kedua, kedua pelatih tak melakukan perubahan pemain. Namun, kedua kesebelasan masih mampu menampilkan permainan saling menekan. Para pemain dari Korps Kepolisian, dalam situasi tertinggal satu gol, mencoba mengubah gaya permainan dengan lebih tampil menyerang.

Para pemain tuan rumah pun sepertinya belum puas dengan hasil satu gol. Upaya membalas gol dari para pemain tamu diladeni para Pasukan Ramang, yang juga menampakkan skema-skema serangan yang teratur dan keras. Namun, upaya kedua kesebelasan mengubah papan skor tak berhasil sampai menit ke-50.

Gelandang serang Bhayangkara, Paulo Sergio Goncalves, sempat punya peluang mencatatkan namanya sebagai pembalas gol. Sepakan bebasnya dari luar kotak penalti keras mengarah ke gawang atas tuan rumah PSM. Tetapi, kiper Syaiful masih mampu menepis bola ke luar lapangan.

Pergantian pemain pertama akhirnya dilakukan oleh pelatih Robert Alberts pada menit ke-63. Pelatih dari Belanda itu menarik Syamsul Bachri dan menggantinya dengan striker Ferdinand Sinaga. Pergantian tersebut dijawab pelatih Simon McMenemy pada menit ke-65 dengan menarik gelandang kiri Ilham Udin dan memainkan striker Guy Junior.

Rotasi pemain tersebut membuat pertandingan semakin sengit. Bhayangkara yang sepanjang pertandingan tampak rapat di lini tengah dan pertahanan mulai bermain terbuka dan lebih sering melakukan tekanan ke pertahanan PSM.

Adanya Guy Junior mempengaruhi aksi menyerang penggawa Kepolisian. Sepanjang menit ke-70, tercatat tiga kali Bhayangkara mengancam gawang PSM. Sayangnya, tak ada satupun yang menjadi gol.

Pada menit ke-79, pelatih Alberts menarik gelandang tengah Ghozali Siregar dan memainkan Syamsudin Rahmat sebagai penyalur bola di lini tengah. Pelatih McMenemy juga menambah pemain serangnya dengan menarik Ichsan dan memainkan penyerang Nuchlis Hadi.

Sepuluh menit sebelum pertandingan usai, aksi serangan dibalas dengan serangan balik ditonjolkan kedua kesebelasan. Akan tetapi, hasilnya pun tetap sama. Kedua kesebelasan sama-sama menuai jalan buntu untuk mencetak gol.

Permainan keras kedua tim di sisa waktu menimbulkan insiden menjelang pertandingan usai. Nasib buruk bagi para pemain Bhayangkara setelah wasit menghukum dengan memberikan penalti.

Hukuman tersebut terjadi ketika gelandang serang PSM Willem Jan Pluim ditabrak oleh pemain bertahan Bhayangkara Sharul Kurniawan. Pada menit ke-87, eksekusi 12 pas dilakukan oleh Reinaldo da Costa. Sepakan kerasnya tak mampu dibaca oleh kiper Awan Setho Rahardjo. Skor menjadi 2-0, pada menit ke-87.

Usai kick off gol kedua, aksi cepat para pemain tamu membuat repot para penggawa PSM. Cuma butuh satu menit dari gol penalti, Bhayangkara membalas. Sepakan jarak jauh dari gelandang bertahan Lee Yoon-joo, berhasil membobol gawang PSM. Skor menjadi 2-1 pada menit ke-88.

Wasit memberikan tambahan waktu selama empat menit dari waktu normal. Namun, PSM juga tak lagi sanggup melebarkan jarak gol. Begitu juga Bhayangkara, waktu tambahan tak cukup membuat hasil imbang. Skor tetap 2-1 sampai pertandingan usai.

Kemenangan PSM kali ini membuat kesebelasan tersebut bertahan di peringkat satu klasemen sementara. Kini, Si Juku Eka punya 26 angka di papan klasemen pekan ke-13. Nasib buruk bagi Bhayangkara, kesebelasan tersebut, semakin turun ke peringkat ke-5 dengan 21 angka. n Bambang Noroyono

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement