REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengungkapkan alasannya jarang menggelar uji coba dengan tim lokal danmemilih bertanding di luar negeri untuk mengukur kemampuan maksimal anak-anak asuhnya. "Banyak yang bilang timnas sekarang lebih agak angkuh. Jawaban kami adalah pengalaman dari dulu Timnas U-19 bertanding dengan level dalam negeri dan usia 21 tahun tidak pernah kalah. Karena begitu nyamannya, tidak ada tekanan yang kami dapat. Dipertandingan sebenarnya kami kesulitan," ujar Indra, Kamis (13/7).
Menurutnya, dengan adanya tekanan dan kesulitan yang dihadapi anak asuhnya, akan membuat mereka berpikir untuk bertanding dengan menampilkan kemampuan terbaik. Selain itu, Indra mengatakan, tekanan yang dihadapi Timnas U-19 akan menjadi bahan evaluasi jelang turnamen Piala Asia 2018 dan Piala AFF September nanti.
"Kita memilih lawan yang usia dan kualitasnya lebih. Kita sudah beruji coba dengan tim liga 3, 2,1 termasuk Persija kita kalahkan. Jadi kita ingin cari lawan yang mampu menyulitkan kita, jadi mereka akan biasa menemukan kesulitan dan evaluasi," katanya.
Diakui dia, Timnas U-19 memiliki kesulitan dalam mencari lawan yang dapat memberikan tekanan, terutama tim-tim dari luar negeri. Sehingga ketika mendapat lawan dari RCD Espanyol yang akan dihadapi pada Jumat (14/7), ia berharap anak asuhnya dapat memetik pelajaran berharga. "Saya minta Espanyol memberikan kesulitan lebih supaya mereka mencari solusi-solusi dari kesulitan itu. Saat melawan Brasil, Ceska, Skotlandia menurut data statistik kami tetap dominan. Saya minta besok Espanyol lebih dominan dibanding kita," kata dia.