REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR RI pada Kamis (13/7) menghadirkan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) yang juga Ketua Umum KOI, Erick Thohir; Ketua Umum KONI, Tono Suratman; dan Achmad Soetjipto selaku Ketua Satlak Prima. Rapat yang dipimpin Ketua Komisi X, Teuku Riefky Harsya ini mampu menuntaskan pertanyaan anggota Dewan mengenai penggunaan anggaran untuk kesiapan penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Pengajuan anggaran INASGOC sebesar lima triliun rupiah adalah merupakan penghematan sebesar 3,7 triliun dari pengajuan awal sebesar 8,7 triliun,'' kata Erick di ruang sidang Komisi X, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7).
Erick mengatakan penghematan tersebut dikarenakan penekanan anggaran di sana-sini termasuk diantaranya, mengganti Youth Asian Games dengan Test Event yang bisa menghemat lebih dari 600 miliar. Biaya sewa dan produksi broadcast bisa dikurangi 100 miliar.
''Penghematan ini sudah sesuai dengan arahan Ketua Dewan Pengarah INASGOC, bapak Jusuf Kalla dan juga saran dari Komisi X DPR RI termasuk Ibu Yayuk Basuki, Ibu Anita Jacoba Gah dan juga Bapak Donny Ahmad Munir," jelas Erick.
Eris Herryanto, Sekjen INASGOC yang juga hadir dalam RDP tersebut, menambahkan bahwa INASGOC sudah mengatur proses penggunaan anggaran dengan sebaik-baiknya, demi menjamin kelancaran, ketertiban, transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang sesuai aturan. Pengelolaannya tetap memperhatikan prinsip efisiensi, efektif, transparan, terbuka, bersaing, dan adil namun tidak mempersulit sehingga berpotensi menghambat pelaksanaan.
Erick secara khusus menyampaikan bahwa agenda besar INASGOC selanjutnya adalah pelaksanan countdown setahun menjelang Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang.